Kerinduan pada kibar bendera merah putih yang tak pernah surut berkibar, meski tiyang tak sempurna berdiri. Dan angin tak meniup kencang. Namun merah putih itu terus berkibar.
Kerinduan pada warna-warni umbul-umbul yang tulus berkibar, dihembus angin kejujuran yang tak pernah terlipat dalam kepura-puraan.
Kerinduan pada peringatan kemerdekaan yang gegap gempita diseluruh pelosok negeri ini, tanpa harus diwarnai dengan simbol-simbol keakuan dan teriakan-teriakan kesombongan antara kelompok. Yang menumbuh kembangkan rasa ketidak percayaan antara yang satu dengan lainnya.
Kemerdekaan ini milik kita semua, yang sama-sama kita rasakan, tanpa membedakan warna, golongan maupun warna kulit serta kepercayaan yang kita anut. Kita sama-sama memiliki hak yang sama, meski kenyataan yang tak punya tetap susah bersuara. Namun semua tetap sama-sama merasakan kemerdekaan.Â
Kerinduan pada kemerdekaan, yang terus menyuarakan kebenaran. Yang selalu membela yang benar, tanpa harus mencari-cari kesalahan. Tanpa harus saling menjatuhkan dan saling menikam.
Kerinduan pada kemerdekaan dalam nyanyian padamu negeri, yang dinyanyikan setiap detik, jam, hari yang selalu menggema dalam hati anak bangsa sejati. Dan tidak hanya pegawai negeri saja yang menyanyikan padamu negeri, usai pelantikan pegawai. Namun semua seluruh anak bangsa negeri ini. Kami berjanji dengan sepenuh hati untuk membangun negeri ini jadi sakti dan berarti di belahan bumi.
Sungailiat, Bangka Awal Agustus 2018