Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasdem Belum Sah Capreskan Anies Bawesdan, Harus Berkoalisi Dulu

4 Oktober 2022   08:25 Diperbarui: 4 Oktober 2022   08:42 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jika Anies Bawesdan dan Ganjar Pranowo Berduet Di Pilpres 2024. Duet yang akan pasti menang dalam Pilpres 2024. Siapaun lawannya akan terhempas. Ungkapan ini sah-sah saja ,bisa saja terjadi di detik-detik akhir jelang penutupan pendaftaran pasangan Capres dan Cawapres 2024. 

KPU secara resmi membuka pendaftaran Paslon Capres- Cawapres di Bulan Oktober 2023. Artinya jika dihitung dari tanggal Deklarasi Nasdem Capreskan Anies Bawesdan 3 Oktober 2022,masih ada waktu 1 tahun untuk masing -msing partai atau koalisi partai melakukan finalisasi dan pemantapan siapa yang akan diusung menjadi calon presiden dan calon wakil presidennya. 

Harap tenang dan rileks dulu, proses penjaringan capres dan cawapres masih lama. Lagian juga masih banyak partai yang belum siap melakukan Koalisi Anatar partai sebagai syarat untuk mengusulkan capres dan cawapresnya. 

Nah, Nasdem saja yang barusan umumkan capres (03/10/2022) , secara teknis bisa dibilang cacat karena Nasdem adalah partai yang tidak bisa mencalonkan presiden sendirian. 

Nasdem hanya punya Kursi 59 DPR ,beda dengan PDIP yang mempunyai kursi 124 DPR dan PDIP satu-satunya yang lolos presidential threshold ( 115 Kursi),dapat mencalonkan capres sendiri tampa koalisi dengan partai lain.

Nasdem juga masih prematur jika mengatakan  Anies akan final bertarung di pilpres 2024. Bisa jadi pencalonan Anies dianulir / batal karena Nasdem gagal melakukan koalisi dengan partai lain atau Nasdem berhasil lakukan kerjasama  koalisi namun presidennya bukan Anies Bawesdan, yang diminta hasil kepitusan koalisi bisa saja Ganjar atau Puan. 

Seharusnya masyarakat kita itu melek aturan dan melek tata cara  berdemokrasi yang bijak. Miris juga jika melihat tindakan reaktif dan spontan berkaitan isu -isu politik saat ini. Penulis berpendapat jika kualitas masyarakat kita dalam mencerna suatu fenomena dan kejadian politik masih ditelan mentah -mentah.  Sensitif dan sangat gegabah bereaksi.

Ramai-ramai terjadinya pro dan kontra ketika Surya Paloh beranikan untuk memasang Anies Bawesdan Calon Presiden 2024. Seharusnya kita berfikir jernih ,perbedaan itu pasti ada dan Wajar saja banyak yang kecewa  atas keputusan pendiri Nasdem tersebut.

Surya Paloh adalah King Maker Jokowi dalam Pilpres 2019 sangat diharapkan kiblat politik 2024 tetap berada satu komando dengan pemerintah.

Hasil Rapimnas Nasdem Juni 2022  yang memunculkan Ganjar Pranowo,Anies Bawesdan dan Andika Perkasa menjadi acuan jika Nasdem masih ada ruang untuk Capres pilihan Jokowi. Ganjar adalah representasi paling Deket sebagai capres yang akan direkomendasikan oleh Jokowi.

Ternyata prediksi salah, Nasdem menjatuhkan pilihannya capres berbeda dengan pilihan harapan Jokowi . Tentunya keputusan Nasdem tersebut harus dibayar mahal dengan resistensi dan penolakan dari para pendukung Nasdem pro Ganjar serta  para pendukung Jokowi hingga memunculkan aksi-aksi provokatif untuk memprotes keputusan  Nasdem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun