Mohon tunggu...
HERU YOGAGUMELAR
HERU YOGAGUMELAR Mohon Tunggu... Guru - Guru

Berbagi tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak Bullying Verbal Terhadap Psikologis Siswa di Sekolah

4 Agustus 2023   15:00 Diperbarui: 4 Agustus 2023   15:04 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bullying verbal di sekolah telah menjadi masalah yang signifikan dalam lingkungan pendidikan, menyebabkan dampak negatif pada kesejahteraan psikologis siswa. Artikel ini mengeksplorasi fenomena bullying verbal, dampaknya terhadap psikologis siswa, dan beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil oleh lembaga pendidikan untuk mengatasi masalah ini.

Bullying merupakan tindakan agresif dan merendahkan yang berulang kali terjadi terhadap seorang individu oleh satu atau lebih orang. Bullying dapat berbentuk fisik, verbal, atau melalui media sosial. Bullying verbal adalah salah satu bentuk yang sering terjadi di lingkungan sekolah, termasuk ejekan, menghina, dan ancaman secara lisan. Hal ini sejalan dengan pendapat Desri dan Zaka tahun 2023, “Saat ini,  sudah  banyak  terjadi  peristiwa  yang  di  tujukan  kepada  siswa  diIndonesia,  seperti  perilaku bullyingyang terjadi dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Karena perilaku bullying ini sudah menjadi  hal  biasa  dan menyebar  luas  dikalangan  manapun.  Perilaku bullying ini  akan  mengakibatkan  tekanan fisik dan psikologis terhadap korbannya”.

Bullying verbal dapat merusak harga diri dan membuat siswa merasa tidak berharga. Hal ini akan mengakibatkan siswa merasa rendah diri dan minder terhadap teman-teman sekolahnya. Selain itu, pengalaman bullying dapat menyebabkan perasaan cemas dan depresi pada siswa yang menjadi korban. Siswa akan selalu tidak tenang dalam belajar di kelas. Bullying verbal yang dialami siswa cenderung mempersulit siswa dalam berkonsentrasi saat belajar.  Mereka akan merasa takut untuk berpartisipasi dalam aktivitas belajar dan akan mengalami kesulitan dalam belajar.

Bullying verbal dapat menyebabkan isolasi social. Isolasi social adalah situasi dimana siswa merasa takut untuk bergaul dengan teman-temannya, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi trauma ini akan selalu mereka rasakan bahkan di lingkungan masyarakat, sehingga membuat siswa merasa enggan untuk berinteraksi dengan teman-teman mereka. Pengalaman bullying dapat menyebabkan gangguan emosi yang berkepanjangan, menghambat kemampuan siswa untuk mengelola perasaan mereka.

Untuk menanggulangi hal ini, sekolah harus mengadakan kampanye kesadaran tentang bullying verbal, melibatkan siswa, guru, dan orangtua. Semua pihak harus ikut mengkampanyekan bahaya bullying verbal. Sehingga semua terlibat dalam mengantisipasi terjadinya hal ini di sekolah. Bullying atau kekerasan dalam bentuk apapun yang terjadi di sekolah seringkali dianggap bukan menjadi urusan orang tua dan sepenuhnya menjadi tanggungjawab sekolah. Hal ini seringkali memperparah dampak bullying (Twemlow & Sacco 2008).

Guru dan staf sekolah perlu mendapatkan pelatihan khusus tentang deteksi bullying dan cara mengatasinya. Hal ini penting untuk dilakukan secara rutin oleh pihak sekolah, mengingat setiap tahun siswa sekolah akan terus berganti dan harus mengetahui bahaya dari bullying verbal ini. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh sekolah adalah dengan membentuk tim anti-bullying. Sekolah dapat membentuk tim khusus yang fokus pada mencegah dan menangani kasus bullying. Pengawasan lebih ketat dapat dilakukan di lingkungan sekolah guna dapat membantu mengurangi insiden bullying, khususnya bullying verbal.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah antisipasi yang harus dilakukan apabila bullying verbal ini terjadi di sekolah. Siswa yang menjadi korban bullying perlu mendapatkan dukungan psikologis yang memadai. Sekolah seharusnya mempunyai langkah penanggulangan untuk mengembalikan psikologis siswa yang menjadi korban bullying verbal.

Bullying verbal memiliki dampak yang serius terhadap psikologis siswa di sekolah. Oleh karena itu, perlu ada tindakan pencegahan yang efektif dari pihak sekolah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan menyenangkan bagi semua siswa. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengurangi insiden bullying verbal dan mendukung pertumbuhan emosional dan akademis siswa.

(Penulis Heru Yoga Gumelar, S.Pd., Guru SMPN 1 Selakau Timur, Kec Selakau Timur, Kab. Sambas)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun