Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Heru Kesawa Murti: Sang Legenda Penebar Ide Teater Gandrik

28 Maret 2023   05:11 Diperbarui: 28 Maret 2023   05:17 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orde Tabung/Foto: dokpri Hermard

Karya Heru Kesawa Murti/Foto: Hermard
Karya Heru Kesawa Murti/Foto: Hermard
Selama kurang lebih 30 tahun berkecimpung dalam dunia teater, Heru menghasilkan sekitar 30 karya naskah drama, skenario serial televisi, skrip sandiwara radio yang sebagian besar dipentaskan atau dibawakan oleh Teater Gandrik. Naskah sinetron yang dihasilkannya, yaitu "Orang-orang Terasing", "Kucing", "Muara Putih Hati", "Pena Tajam", "Diam Itu Indah", "Gincu", "Surat Untuk Wakil Rakyat", serial "mbangun Desa", serial "Kompleks", serial "Gatotkaca", serial "Sirkuit Kemelut", "Cinta dan Pasir", serial "Malioboro", serial "Cermin", serial "Badut Pasti Berlalu", "Dua Jaman", dan sebagainya. 

Naskah Sinetron yang pernah mendapatkan anugerah Penghargaan Seni dari Pemda DIY, antara lain: "Pena Tajam", "Gincu", "mBangun Desa", "Cermin", "Badut Pasti Berlalu", sedangkan naskah drama pentasnya, di antaranya "Juragan Abiyasa", "Orde Tabung", "Upeti", "Departemen Borok", "Parawira Pantene", dan lain-lain. 

Naskah dramanya yang lain, yaitu "Tuan Residen", "Kismet", "Meh", "Kontrang-Kantring", "Pensiunan", "Sinden", "Pasar Seret", "Isyu", "Dhemit", "Flu", "Proyek", "Kera- kera", "Buruk Muka Cermin diJual", "Brigade Maling", "Mas Tom (adaptasi dari "Tom Jones" - Henry Fielding) Pandol", dan lain-lain.

la ikut terlibat sebagai aktor untuk hampir semua pertunjukan Teater Gandrik dan sempat pula menjadi sutradara. Bagi Heru, tidak ada kata puas dalam berteater. Menurutnya, proses berteater merupakan usaha tak henti untuk belajar mengenali diri sendiri. 

Heru Kesawamurti, meninggal dunia pada Senin 1 Agustus 2011, pukul 12:00 WIB, di rumahnya di bilangan Tegal, Senggotan, Tirtonirmolo, Bantul, Yogyakarta, dikarenakan serangan jantung. Jenazahnya dimakamkan Selasa 2 Agustus 2011, di makam keluarga Bagong Kussudiardja di dusun Sembungan, Tamantirto, Kasihan, Bantul. (Herry Mardianto & Latief S. Nugraha)

Rujukan: Orang-orang Panggung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun