Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Maestro di Garis Tepi Seni Tradisi

24 Februari 2023   15:20 Diperbarui: 24 Februari 2023   15:38 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat muda ia selalu terlihat dalam setiap pementasan wayang kulit, wayang orang, kethoprak, maupun uyon-uyon di Sleman. Perjalanan hidupnya inilah yang membuat ia mampu menabuh saron, demung, kenong, dan lainnya.

Begitulah, meskipun kehadiran Ki Cerma Supraba dan Mbah Supan setara dengan maestro di dunia kesenian, mampu menguasai, memainkan seluruh instrumen gamelan, mereka tetap berada di garis tepi seni tradisi. Hidup dalam konsep nrima ing pandum. 

Ibaratnya, kesetiaan dan loyalitas mereka terhadap seni tradisi sudah mbalung sumsum (mendarah daging). Dengan penghasilan terbatas, mereka menempuh jalan ana sethithik dipangan sethithik--ada sedikit ya dinikmati seadanya. (Herry Mardianto & Agus Suprihono)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun