Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memotret di Keramaian Jogja Dragon Festival dan Jogja Fashion Carnival

28 Desember 2022   11:31 Diperbarui: 28 Desember 2022   11:35 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadis Jogja Dragon Festival/Foto: Hermard

Memotret objek di keramaian Jogja Dragon Festival (JDF) dan Jogja Fashion Carnival (JFC) di Taman Parkir Abubakar Ali,  tak semudah memotret model di indoor.

Tiga jam sebelum peserta start  dari Taman Parkir Abubakar Ali bergerak ke Jalan Malioboro (jam enam sore)    melakukan performance, saya sudah hadir menunggu kedatangan rombongan peserta Jogja Dragon Festival (JDF) satu per satu. Ada dua puluhan kelompok peserta. Satu kelompok terdiri atas sepuluh sampai dua puluh atau tiga puluh orang. Khusus kelompok pembawa naga terdiri dari ratusan orang.  

Naga JDF/Foto: Hermard
Naga JDF/Foto: Hermard
Taman Parkir Abubakar Ali yang kesehariannya dipergunakan sebagai tempat parkir bus-bus pariwisata dari luar kota, berubah menjadi "kebun naga"  dikelilingi banyak puteri cina nan molek disertai pengawal gagah berani.

Saya datang lebih awal  menyambut kedatangan peserta dalam keadaan masih fresh, make up cantik belum luntur, dan aura kebahagiaan terpancar tulus dari wajah mereka. Menyambut beberapa orang dari mereka bukan dengan pelukan hangat, melainkan dengan bertubi-tubi jepretan kamera.  Keuntungan datang lebih awal ke lokasi agar leluasa membidikan kamera karena pengunjung belum memadati area titik kumpul.

Keinginan menghasilkan foto jalanan  natural dengan sentuhan  artistik, memaksa saya memanfaatkan  lensa tele sapu jagad ukuran 70-300 mm agar  pemotretan bisa dilakukan  candid dari jarak cukup jauh.

Puteri Naga/Foto: Hermard
Puteri Naga/Foto: Hermard
Pemotretan diam-diam dilakukan saat peserta turun dari kendaraan pengantaran, berkumpul, ngobrol, swafoto, berjalan menghampiri kelompok lain, membenahi make up atau dandanan.

Semakin sore tantangan memotret semakin sulit karena lalu lalang orang-orang kian ramai dan riuh, menjadikan space pemotretan  terbatas. Saya bergerak mobile  mengandalkan naluri, insting, dan kecepatan menekan tombol shutter agar mendapatkan momentum, ekspresi, dan pose terbaik.

JDF merupakan peristiwa budaya, selalu menjadi daya pukau masyarakat dan wisatawan Yogyakarta. Diadakan dalam rangkaian Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY).
Pelaksanaan PBTY difokuskan di kampung Ketandan selama satu minggu menjelang perayaan Cap Gomeh. Berbagai kesenian Tionghoa, termasuk pementasan wayang potehi, digelar di kampung pecinan belakang Jalan Malioboro.

Puncak kegiatan PBTY berupa  JDF menampilkan naga raksasa sepanjang enam puluh sampai lebih dari seratus meter, salah satunya dimainkan oleh 200 tentara dari Yonif 403 Yogyakarta. Terdapat juga naga lampion, naga hijau, barongsai, ratusan peserta berbusana khas perayaan Imlek, seperti Dewi Kwan Im, Sun Goo Kong, dan para penari tradisional Tionghoa.

Pelaksanaan kegiatan PBTY dalam bingkai Jogja Chinese Art and Culture Center dimaksudkan sebagai sarana edukasi kebudayaan Tionghoa kepada masyarakat sekaligus toleransi antarumat beragama.

Keberagaman NKRI/Foto: Hermard
Keberagaman NKRI/Foto: Hermard
Kegiatan lain yang juga menarik perhatian adalah  Jogja Fashion Carnival  (JFC), digelar untuk mempromasikan pariwisata dengan paduan budaya.

Full Color/Foto: Hermard
Full Color/Foto: Hermard
JFC menyuguhkan daya tarik fesyen dengan kostum penuh warna, ditampilkan sepanjang Jalan Malioboro dan berakhir di Titik Nol Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun