Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Trik dan Tips Membumbui Puisi

15 Desember 2022   07:30 Diperbarui: 15 Desember 2022   07:37 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kembali  kepada struktur puisi, maka apa yang dimaksud dengan korespondensi kiranya sudah jelas. Korespondensi adalah hubungan satu larik dengan larik berikutnya, satu kata dengan kata lainnya, dan satu bait dengan bait lainnya. Tidak tertutup kemungkinan  korespondensi juga terjadi antara satu frase atau kelompok kata dengan frase lainnya. Seperti unsur musikalitas, unsur korespondensi juga terlihat secara lahiriah, terutama kaitannya dengan hubungan makna.

 Unsur lainnya yang dianggap penting dalam  membangun puisi adalah bahasa kiasan yang mengiaskan atau mempersamakan sesuatu hal dengan hal lain agar gambaran angan menjadi jelas, lebih hidup, dan menarik. Jenis-jenis bahasa kiasan yang cukup penting adalah perbandingan (simile), metafora, dan personifikasi.  

Perbandingan (simile) adalah bahasa kiasan yang menyamakan  satu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata pembanding bagai, sebagai, bak, seperti, laksana, dan kata-kata pembanding lainnya. Metafora adalah bahasa kiasan seperti perbandingan tetapi tidak secara eksplisit menggunakan kata-kata pembanding (seperti, bagai, laksana, dan sebagainya).  Metafora menyatakan sesuatu sebagai hal  yang sama atau seharga dengan hal lain, yang sesungguhnya tidak sama. Personifikasi adalah kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia, benda-benda seakan dapat berbuat atau berpikir seperti manusia.

Puisi: Kejelian dan Kecerdasan Pengamatan
Penciptaan puisi tidak dapat dilepaskan dari proses pengamatan terhadap sebuah fenomena, benda, peristiwa atau kejadian, dan sebagainya. Setiap pengamatan niscaya berkaitan dengan kepekaan pancaindera dalam melihat, merasakan,  meraba, mengecap, dan mencium.  Bagi penulis pemula tentu dibutuhkan kesabaran, kejelian, dan kecerdasan dalam mengamati segala sesuatu. 

Kebiasaan sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan memusatkan perhatian atas kehadiran seseorang. Penulis acapkali melihat kehadiran seseorang hanya dari bleger-nya, sehingga ketika  diminta membedakan si Anu dengan si Una selalu saja muncul jawaban bahwa si Anu berbadan kurus dan berkulit hitam sedangkan si Una agak gemuk, kulitnya kuning langsat. 

Banyak penulis yang lupa mengamati detail dari  kehadiran keduanya. Penulis  luput memperhatikan kebiasaan Una yang selalu mengedip-ngedipkan matanya ketika berbicara, di jari tangan lentiknya ada tiga cincin emas, leher dihiasi seuntai kalung, dan kalau berbicara  bibirnya seringkali dimonyong-monyongkan. Dengan selalu memperhatikan "detail" seseorang/sesuatu/peristiwa, besar kemungkinan penulis mempunyai sudut pandang  berbeda saat  diminta menulis puisi mengenai Anu atau Una.


Puisi: Apresiasi
Ketika menciptakan puisi, sesungguhnya penulis tidak mempunyai niatan neko-neko, membuat pembaca  menjadi bingung. Sesulit apa pun puisi,  ia harus dapat dipahami. Puisi hadir karena adanya keinginan pengarang  menyampaikan pengalamannya kepada orang lain (pembaca).
Untuk dapat memahami karya sastra (puisi) diperlukan apresiasi atau pengenalan dan pemahaman terhadap puisi. Dengan melakukan apresiasi maka pembaca mampu memahami pengalaman  penulis, menghargai  kemampuan penulis  dalam menciptakan puisi, dan mampu menemukan nilai-nilai estetik puisi.


Bagaimana, sudah siap menulis dan membumbui puisi?


di  jalan raya
puisiku  terluka parah
ditabrak imajinasi

di ruang hati
puisiku begitu kelu
disayat khayalanku
sendiri

Herry Mardianto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun