Mohon tunggu...
Herri Mulyono
Herri Mulyono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Perguruan Tinggi Swasta Jakarta

Bercita-cita menjadi pribadi sejati yang bermanfaat bagi diri dan orang lain. Website: http://www.pojokbahasa.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mudahkah Kita Terpengaruh Kurikulum Hoax Masyarakat?

13 Februari 2016   06:19 Diperbarui: 13 Februari 2016   12:49 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halaman 16-17
He said he also would contact uncle Pete and make sure he got help. The counselor explained to my Mom and Dad about my struggle and need for Dad’s love. He told them of my confusion about being gay. He told Dad that I needed his TIME, TOUCH, and TALK.

Halaman 18-19 missing

Halaman 22-23
Mom and Dad went to a counselor who helped them love each other. They even stopped fighting.. well at least most of the time. My counselor and I met with uncle Pete. I told him how much he hurt me. He cried and asked me to forgive him. That helped me a lot.

Halaman 24
Now I realize that I am not gay. Spending time with my dad really helped m heart. All I needed was his time, touch and talk. Finally, I am happy at home.

Dari cerita diatas, tentu kita bisa memahami bahwa buku diatas bukan mengajarkan tentang gay. Bahkan isinya mulia sekali, tentang bagaimana merespon dan mengatasi perilaku menyimpang.

Karena melanggar peraturan, saya akhirnya dikeluarkan dari sekolah hoax. Tapi saya bersyukur sekali, akirnya saya bisa menggunakan otak saya untuk berpikir kritis.

Bagaimana dengan Anda?

 

Note: Tulisan di atas mengandung satir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun