Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batu Pertama Batu Penjuru Bangunan dalam Budaya Timor

27 Oktober 2022   22:24 Diperbarui: 27 Oktober 2022   22:49 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu pertama di tangan pejabat pemerintah; foto: Ansel Bani

Kaum Kristen menghafal dan menyanyikan secara baik satu nomor lagu berjudul: the Chruch's One Foundation, karya Samuel J. Stone & Samuel S. Wesley (1864 & 1866) yang diterjemahkan oleh Yamuger dan ditempatkan dalam Kidung Jemaat Nomor 252. Pada penggalan bait pertama lagu ini berbunyi: 

Batu Penjuru Greja dan Dasar yang esa, yaitu Yesus Kristus, pendiri umat-Nya. Ketika lagu ini dinyanyikan oleh kaum Kristen mereka akan merasakan nuansa yang amat imaniah karena Junjungan umat yaitu Yesus Kristus menjadi "batu penjuru, batu pertama" yang menopang "gereja" yang didirikan-Nya. 

Jadi, Rabi. Rabuni, Guru Yesus tidak mendirikan agama, Ia mendirikan Gereja yang dalam hal ini bukan gedungnya. Kaum Kristen bila bersekutu, di situlah gereja. Kebutuhan tempat untuk bersekutu secara teratur itulah maka, mereka membangun Gedung gereja. 

Hal ini sesuai tuntutan zaman sebagaimana yang dilakukan para tokoh dalam alkitab. Salomo membangun Bait Allah (1 Tawarikh 28:9-21; 29:1-9; 1 Raja 5:1-18; 2 Tawarikh 6:12-42; 7:1-5; 1 Raja 11:9-13).

 Selanjutnya saya mengutip dua ayat alkitab dimana tertulis di sana pernyataan tentang batu penjuru. Mazmur 118:22 berbunyi, batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Ayat ini kemudian dikutip kembali baik oleh Yesus dalam pelayanan-Nya, misalnya dalam Matius 21:41-45. 

Penulis Kitab Kisah para Rasul 4:11 yang mengutip ayat ini dengan menambahkan catatan sebagai berikut, Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru. Ayat-ayat alkitab ini (dan pasti masih ada lagi) telah menjadi panduan teologis ketika jemaat/umat Kristen akan membangun satu tempat ibadah yang disebut gedung gereja.

 W. R. F. Browning[3] (2008) menulis dalam Kamus Alkitab sebagai berikut. Batu penjuru, sebuah batu besar yang ditempatkan pada fondasi di sudut utama suatu bangunan baru. Batu ini menghubungkan bagian ujung tembok dengan tembok sebelahnya, sehingga keduanya menyatu (Ef.2:20). 

Dalam PL dan PB penggunaan kata ini sebagian besar dalam pengertian metaforis, seperti pada Ayub 38:6. Allah meletakkan batu penjuru di Sion (Yes.28:16) -- pengaman uyang sesungguhnya bagi orang beriman. Dalam PB, Yesus dinyatakan sebagai batu penjuru pada Mrk 12:10 (yang mengutip Mzm.118:22) dan 1 Ptr 2:6 (yang mengutip Yes.28:16).

Mazmur tersebut menyatakan bahwa batu yang ditolak telah digunakan sebagai batu penjuru. Oleh para rabi hal ini diberi pengertian mesianik. Bagi umat Kristen, hal ini merupakan bukti dari PL tentang maksud ilahi atas penolakan orang Yahudi terhadap Yesus dan peninggian-Nya oleh Bapa.

 Di Indonesia jemaat/Umat Kristen yang merencanakan untuk membangun Gedung gereja tidak mudah mendapatkannya. Pemberitaan-pemberitaan tentang ditutupnya rumah-rumah ibadah kaum Kristen marak dimana-mana, termasuk dihalang-halangi untuk tidak membangun dan tidak boleh beribadah.

Gangguan pada mereka yang sedang beribadah pun dilakukan. Semua bentuk persekusi ini tidak menyurutkan jemaat/umat Kristen di Indonesia untuk membangun Gedung gereja, baik dengan cara "peletakan batu pertama" yang dihadiri pejabat pemerintah, pejabat gereja dan berbagai kalangan yang bersimpati dan berempati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun