Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Seks, Gender, Persetubuhan (Kesalahan Bahasa 2)

26 Januari 2014   21:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:26 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah seks, bagi saya merupakan istilah yang penuh misteri dalam kosakata bahasa manapun. Misteri karena di situ artinya sangat tumpang tindih, tidak jelas. Bahkan dalam tinjauan yang ilmiah sekalipun.

kolom seks, gambar saya krop dari www.babycard.ca

Umumnya, begitu mendengar kata seks, seseorang terbayang sebuah tindakan persetubuhan. Makanya ada sebuah humor yang menarik ketika seorang anak bertanya pada bapaknya:

“Pa, seks itu apa sih?”

Bapaknya bingung. Ini anak belum masuk SD saja sudah bicara tentang seks. Bagaimana dia mau menjelaskan? Lalu kata si bapak, “Emh…. Apa ya nak? “

“Kok bapak malah nanya?” si anak juga kebingungan.

“Ini tidak boleh dibicarakan oleh anak kecil!”

“Kenapa, pak?”

“Karena seks itu hanya untuk orang-orang dewasa…”

“Emangnya kenapa?” si anak masih penasaran.

“Karena…. Seks itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang cukup umur!”

“Emang, apa sih seks itu, pa?”

“Seks itu adalah hubungan cinta kasih seorang lelaki dan perempuan yang bisa menyebabkan kamu itu ada di dunia ini.”

Si anak tambah bingung. Bahkan wajahnya tampak sedih dan ingin menangis.

“Kenapa kamu?”

Lalu anaknya menunjukkan sebuah buku  yang harus diisi biodatanya. Katanya, “Pa, bagaimana saya harus mengisi ini?”

Dan si bapak tersenyum simpul saat melihat sebuah kolom; Sex: Male/Female.

Cerita berhenti sampai di sini. Sering kali kemudian seks diartikan sebagai jenis kelamin. Kalau dipahami sampai di situ saja, orang bisa bertanya, seks itu sebenarnya persetubuhan atau jenis kelamin? Di Indonesia, kolom ini kadang diganti dengan gender. Penggantian ini jelas tidak tepat kalau kita memperhatikan arti yang sebenarnya. Kata kesetaraan gender misalnya, tidak bisa digantikan dengan terjemahan kesetaraan jenis kelamin. Untuk memahami arti seks sebenarnya, marilah kita melihatnya dalam asal-usul bahasanya (etimologi).

Seks berasal dari bahasa latin sexus yang artinya adalah status seseorang sebagai laki-laki atau perempuan. "asex, state of being either male or female, gender,"menurut pengertian dalam bahasa Inggris. Selain itu, kadang juga diartikan sebagai “males or females collectively”. Dengan demikian, arti kata seks sesungguhnya menunjuk pada identitas seseorang, atau sebagai laki-laki atau sebagai perempuan sehingga memang artinya dekat pada jenis kelamin. Tapi, tidak sama antara seks dengan jenis kelamin.

Sementara gender berasal dari kata yang sama dalam bahasa inggris gender yang diartikan sebagai jenis kelamin. Sepertinya, kata tersebut berhubungan dengan kata genus dalam bahasa latin yang artinya jenis atau kelas (sebagaimana digunakan dalam biologi). Sejauh saya mempelajari bahasa kuno ini, genus (generative generis) dibagi menjadi 3, masculinum, feminimum, dan netrum. Dalam penggunaannya, gender bukanlah sebuah identitas seksual, tetapi pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial budaya. Di sini kemudian tampak perbedaan pertama antara gender dengan seks.

Berikut beberapa perbedaan seks dengan gender:

Pertama, seks bersifat kodrati, gender bersifat sosial. Dengan demikian, seks dibentuk oleh alam, sedangkan gender dibentuk oleh lingkungan sosial. Contoh seks adalah bahwa lelaki punya penis,sedangkan wanita punya vagina. Contoh gender adalah lelaki biasa diberi nama bernuansa kuat, sementara wanita biasa diberi nama dengan nuansa indah.

Kedua, seks berlaku sepanjang masa, sedangkan gender tergantung pada peradaban suatu masa. Contohnya, bahwa wanita punya rahim itu berlaku sejak jaman prasejarah sampai selama-lamanya. Ini seksnya. Sedangkan gender, wanita berhak atas pendidikan ini sepertinya belum lama disadari. Jadi ada batas waktunya.

Ketiga, seks berlaku di manapun, sedangkan gender itu berbeda-beda. Contoh seks, anda sebagai laki-laki, di mana saja tetap laki-laki. Contoh gender, di Indonesia banyak wanita berjilbab. Tapi ini tidak mutlak, anda di kamar mandi tidak harus berjilbab, bukan?

1390747671433615129
1390747671433615129
gambar dari msbm.org.uk

Keempat, seks tidak bisa dipertukarkan, sedangkan gender bisa saling menggantikan. Seorang laki-laki tidak bisa bertukar identitas dengan seorang perempuan. Bahwa dia berpakaian ala perempuan, ini gender. Bukan seksualitas.

Begitulah seks yang sebenarnya. Jadi siapa bilang seks itu ‘saru’, porno? Seks tidak saru. Yang saru itu kadang pikiran kita sendiri. Seks sering diartikan dengan persetubuhan. Padahal seks bukan hanya persetubuhan. Persetubuhan hanya bagian dari tema tentang seks. Tapi menarik bahwa dalam bahasa indonesia istilah ini mendapat perhatian lebih. Kosakatanya paling banyak, sepertinya. Coba mari kita inventaris: persetubuhan, persebadanan, kawin, hubungan seks, bercinta, ML, hubungan badan, dll. Manakah yang paling tepat? Saya pikir yang paling tepat adalah kata kawin. Kata ini berlaku bukan hanya untuk manusia, tapi juga untuk makhluk-makhluk lainnya. Hanya agar tampak lebih manusiawi, kemudian dibuatlah istilah-istilah yang khas manusia. Jarang sekali kita mendengar ada sapi sedang bercinta, atau kambing dengan berhubungan badan, atau burung yang sedang bersetubuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun