Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Lelaki Bertindak Tanpa Berfikir, Wanita Bicara Tanpa Dipikir Ketika Ada Masalah

15 September 2014   23:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:36 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pasti pernah punya masalah. Hanya orang mati yang tak pernah punya masalah. Tapi, bagaimana menyikapi masalah itu kadang yang berbeda-beda.

Ya, tentu saja idealnya adalah orang harus berfikir dulu sebelum berbicara dan bertindak. Tapi dalam keadaan bermasalah, sering kali rumus umum itu tidak berlaku. Dalam keadaan bermasalah, ibarat air, masalah menjadikannya keruh. Itulah yang menyebabkan orang merespon sesuatu tanpa berfikir.

Ketika dalam keadaan tertekan, lelaki bisa melakukan sesuatu tanpa berfikir. Sedangkan wanita berbicara tanpa berfikir. Bayangkan kalau kedua makhluk ini sedang dalam keadaan bermasalah dan kedua-duanya adalah menjadi penyebab satu sama lain. Yang satunya akan mengomel tiada habisnya, yang satunya akan merusak apa yang ada di sekitar mereka. Yang satunya akan ngomong apa saja sedangkan yang satunya akan mencoba mencari jawaban.

Itulah sebabnya, mengapa 90% penghuni penjara adalah kaum laki-laki, sedangkan pengunjung psikiater 90%nya adalah wanita. Otak lelaki memang otak pekerja. Maka dalam keadaan tertekan, otak yang biasa bekerja inilah yang akan maju, artinya bekerja. Ya bayangkan saja, dalam keadaan keruh kemudian otak kerjanya bekerja... bisa berantakan properti yang ada di rumah.

Pernah neh, ada murid cowok. Dinasehatin guru sekaligus kepala sekolahnya agar jangan berantem, eh malah memukul si korban di depan gurunya tersebut. Habis itu pergi begitu saja.  Tentu kita bisa membayangkan perasaan gurunya yang kebetulan seorang wanita ini.

Saya juga pernah melakukan hal serupa. Bukan berantemnya sih. Tapi karena sedang merasa jenuh akut di asrama dengan anak didik yang unik-unik, kemudian pergi begitu saja, menyendiri dan poto-poto. Ketika kemudian diSMS oleh atasanku, dengan jujur kubilang, "maaf, ter... lagi stress. Saya jalan dulu ke hutan..." Untungnya atasan ini baik, tidak bertanya apa-apa lagi, bahkan sampai aku pulang. Hahahaaaa.... padahal, kalau seorang wanita sudah diam begini, saya yakin dia sebenarnya ingin banyak ngomong.

Untunglah, saya masih agak baik. Dalam keadaan tertekan tidak membanting barang-barang, tapi hunting. Sekedar melepas lelah di jiwa. Dan itulah laki-laki, ketika dalam masalah dia akan lari dengan hobbynya. Tapi dalam keadaan tertekan dia sungguh-sungguh bertindak di luar kebiasaannya. Orang yang semula bukan kriminalpun, bisa jadi melakukan kejahatan.

Yang menarik dari lawan kaumnya adalah ketika wanita bermasalah, dia tidak bertindak tanpa berfikir, tapi berbicara tanpa berfikir. Dalam postingan saya kemarin kan jelas, wanita berfikir secara lisan. Yang dipikirkannya adalah apa yang dia katakan. Tapi dalam keadaan tertekan, maka apa yang dikatakannya sungguh-sungguh apa yang sebenarnya tidak dia pikirkan. Makanya, kata-kata superlatif bisa muncul dari seorang wanita meskipun yang dia maksudkan sebenarnya bukan itu.

Mungkin para wanita tidak menyadarinya ketika pacaran terus kemudian dia bilang, "putus ajah... masih banyak cowok lain yang mau sama aku..."

atau, "lebih baik aku pergi aja... semua cowok itu bajingan... mata keranjang..."

Suatu ketika, saya sedang mendampingi para murid saya dalam sebuah dinamika kelompok. Di tengah asyik-asyiknya teman-teman yang lain sharing pengalaman, tiba-tiba ada anak cewek yang menangis sambil ngomel-ngomel, "lebih baik mati saja! papa mama udah ga sayang aku lagi...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun