Mohon tunggu...
hermini yuliawati
hermini yuliawati Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Perempuan yang suka menulis dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Film I Am Hope Seribu Harapan Bagi Penyandang Kanker

13 Januari 2016   00:41 Diperbarui: 13 Januari 2016   00:41 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin bagi sebagian orang sudah pernah mendengar tentang Gerakan Gelang Harapan yang dibentuk untuk membangun solidaritas bagi penyandang kanker.

Gelang yang terbuat dari kain perca kain khas dari desainer kondang dan peduli kanker, Ghea Soekasah untuk semua penderita dan warrior kanker se-Indonesia.

  

Untuk menindak lanjuti kampanye gerakan tersebut, Wulan Guritno bersama Amanda Soekasah dan Janna Soekasah-Joesoef selaku tim produser yang tergabung di  Alkimia Production meluncurkan Film I am Hope, yang berkisah tentang perjuangan  gadis muda bernama Mia, yang divonis mengidap kanker. Dan Maia, sang sahabat yang menjadi semacam penyangga semangat dan inspirasi Mia untuk melalui tantangan demi tantangan dalam menghadapi penyakit kanker dan memperjuangkan mimpinya untuk tetap berkarya.

“Kami bersyukur,  proses produksi I am Hope berjalan lancar, dan kami mengucapkan terima kasih atas dukungan banyak pihak. Harapan kami semoga film ini menjadi inspirasi perjuangan bagi banyak orang, termasuk yang saat ini sedang berjuang melawan kanker,”  ungkap Wulan Guritno saat ditemui di kediamannya  berapa hari yang lalu.

Sebagian keuntungan dari penualan tiket filem yang akan tayang perdana pada tanggal 18 Februari 2016 ini akan di sumbangkan kepada penderita kanker yang kurang mampu melalui Gerakan Gelang Harapan.

 

Sinopsis:

Mia , seorang  wanita muda di perankan Tatjana Saphira adalah yang sangat ingin untuk membuat sebuah pertunjukan. Namun mimpi  itu harus terhenti saat ia divonis kanker, penyakit  yang sama dengan ibunya.

Mia  berasal dari keluarga serba berkecukupan, namun kini  ia hidup ala kadarnya karena kekayaan keluarganya habis untuk membiaya pengobatan ibunya terdahulu. Dan semenjak  divonis kanker,  ia merasa seluruh pengalaman kelam yang pernah menimpa keluarganya akan kembali terulang.

Ayahnya (Tio Pakusadewo) akan kembali terpuruk, biaya pengobatan akan kembali mencekik, dan yang paling ia takuti  adalah mimpinya  perlahan akan sirna. Beruntunglah  Mia memiliki Maia (Alessandra Usman) teman yang terus setia dan bersikap positif di sampingnya.

Mia pun lebih tegar berjuang untuk menghadapi  proses kemoterapi. Hampir semua uang  tabungan yang  ia persiapkan untuk membuat pertunjukan habis terpakai.  Dan pada suatu hari di sela waktu pengobatannya,  dia mencoba untuk menghubungi  seorang produser pertunjukan ternama melalui alamat yang ia miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun