Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangga....

22 November 2023   14:40 Diperbarui: 22 November 2023   14:47 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan saat penulis memasuki dunia pensiun tanpa ada jejak rekam digital yang berwarna merah, inipun menjadi sebuah pertanyaan yang logis. Apakah itu juga termasuk kategori sebuah kebanggaan karena bebas dari panggilan penyidik, ataukah ini sebuah kesombongan yang perlu diceritakan bahwa penulis sudah merdeka dalam arti sesungguhnya ? Entahlah.

Tetapi Ini adalah sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri yang kadangkala tidak disadari oleh diri sendiri. Merasa bahwa itu semua yang menjadi kebanggaan sekaligus di balik kesombongan yang terjadi itu, karena hasil usahanya sendiri. Dan lupa ada siapa di balik semuanya itu. Karena saat itu yang digunakan ada pada sensor rasa, bukan sebagai wujud benda mati.

pixabay.com
pixabay.com

Tidak menutup kemungkinan juga, sepanjang menjalani perjalanan kehidupan yang sudah kita lalui, seberapakah kita mau bercermin dengan diri sendiri apa yang sudah kita lakukan ? Layaknya sebuah petuah yang kadangkala sering kita dengar tetapi sering dianggap angin lalu. Jangan sombong dengan apapun yang kamu punya karena Sang Khalik bisa saja mengambilnya dalam sekejap mata. Karena kadang Tuhan Semesta Alam tidak akan mengubah suatu keadaan yang terjadi di sekitarmu, karena DIA ingin mengubah yang ada dalam hatimu.

Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Tuhan, melainkan dari dunia. Dan memang pada kenyataannya, terkadang seseorang menjadi angkuh dan sombong saat ia merasa lebih dibandingkan sekitarnya. Namun ia lupa, kalau semua itu hanya sementara. Karena apa yang menjadi kebanggaanya tidak ada yang kekal.

pixabay.com
pixabay.com


Menjadikan sebuah pertanyaan, kepada siapa kita harus berbangga. Karena semua apa yang kita miliki bersumber dari Sang Pencipta. Dan itu semua karena Kasih Tuhan. Seperti pepatah katakan, ketika kamu sudah berada di puncak, ketahuilah tidak ada jalan lain lagi kecuali jalan untuk turun. Dengan kata lain, apakah masih merasa ingin menjadi manusia serba bisa dan tidak menganggap yang lain ? Begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun