Mohon tunggu...
Herman Susanto
Herman Susanto Mohon Tunggu... Human Resources - Film, Musik, Kuliner

Suka U2, Dewa, Wolverine, Batman, Marvel, Coklat, masakan ayam, sate, rawon, bakso, warna hitam, putih, abu abu, biru.

Selanjutnya

Tutup

Film

SAW Franchise, dari Terburuk hingga Terbaik (Termasuk Spiral)

16 Mei 2021   22:14 Diperbarui: 17 Mei 2021   07:44 5688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya rumah produksi LIONSGATE meluncurkan sebuah episode baru"SAW" berjudul "SPIRAL : From The Book of SAW". Harus diakui karya perdana James Wan (yang kemudian membidani franchise Insidious dan Conjuring) dan Darren Lynn Bousman ini bukanlah film kelas satu, namun adegan penyiksaan dengan alat alat serta prosesnya yang bikin ulu hati ngilu plus dengan twist nya membuat "SAW" sukses menjadi franchise.

"SAW" berpijak pada premis seorang paruh baya bernama John Kramer yang seumur hidupnya melihat betapa banyak manusia sekelilingnya tidak menghargai hidupnya dan bahkan menyia nyiakan orang yang mempedulikan, melalaikan tugas sebagai abdi masyarakat, sumpah profesi dll yang berakibat banyak nyawa menjadi korban atau korban ketidakadilan.

Kramer menggunakan caranya sendiri karena tidak percaya pada sistem yang berlaku -- dia menggunakan asetnya, uangnya, sumber dayanya, kepintarannya dalam merancang skenario -- merekrut murid, mengintai sasaran.

Target diculik lalu diberikan permainan maut, dimana sikap yang dipilih akan menentukan hidup matinya target. Bila berhasil, maka target hidup (walau mungkin terluka parah,atau ada cacat fisik), bila gagal PASTI TEWAS dengan MENGERIKAN.

Untuk itu saya memberikan (pendapat saya pribadi -- bukan sebagai acuan) ulasan singkat perihal episode "SAW" TERBURUK hingga TERBAIK termasuk edisi terakhir "SPIRAL"

9 -- SAW : THE FINAL CHAPTER 3D (2010)

Diproduksi dalam format 3D agar adegan gore nya lebih nyata hanya itu menjadi andalan film ini. Sebagai penutup SAW -- episode ini gagal untuk menjadi penutup, bahkan hanya terkesan hanya upaya akhir untuk mendapatkan pundi uang. Skenarionya miskin kreativitas, kembalinya Dr.Gordon dengan twist yang dipaksakan, terlebih mengorbankan Dr. Jill Tuck janda sang kreator Jigsaw -- John Kramer  jelas mengkhianati jiwa dari warisan Jigsaw kepada sang istri yang mestinya sudah mengakhiri aksi Detektif Hoffman (penerus Jigsaw) yang bergeser dari visi awal.

8 -- JIGSAW (2017)

Ini merupakan come back setelah "SAW : The Final Chapter 3D" . Para produser berharap memberikan kepuasan kepada para fans SAW dan penggemar film horor thriller gore dengan tokoh baru, namun menggunakan metode sang mastermind John Kramer.

Namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan, dengan tokoh baru tetapi tetap menampilkan Kramer dalam kilas balik yang tidak dibutuhkan dan perangkapnya yang biasa saja. Sekalipun tidak seburuk SAW 3D, ini seharusnya menjadi  AKHIR CERITA dari SAW franchise...untuk ke 2 kalinya.

www.whatculture.com
www.whatculture.com

7 -- SAW IV (2007)

Memberikan kilas balik yang menggambarkan hubungan kasih sayang Kramer kepada istrinya Jill dan kemudian tragedi yang menyebabkan Jill keguguran oleh salah satu pasiennya yang merampok klinik dan Kramer putus asa lalu mengambil keputusan untuk bertindak menjadi pengadil. Namun ini tidak menolong sekuel ini setidaknya menyamai pen dahulunya sehingga terasa kosong tanpa menyajikan sesuatu yang baru, terlebih memaksakan kembalinya Eric Matthews yang harusnya sudah tewas di sekuel III di tangan Amanda -- murid pertama Kramer.

6 -- SAW VI (2009)

Sekuel ini memberikan hasil box office paling kecil dari semua sekuel yaitu hanya US $68 juta dengan biaya produksi US $11 juta. Sebenarnya sekuel ini tidak begitu buruk, bahkan premisnya cukup menarik dengan  betapa sebuah perusahaan Asuransi mengeruk keuntungan dengan kalkulasi yang mengesampingkan pasien dengan resiko kematian yang lebih tinggi.

5 -- SAW V (2008)

Sekuel V ini sedikit lebih baik dari SAW IV, dengan berfokus kepada sang antagonis -- Det.Hoffman (Costas Mandilor --  sejak muncul dalam sekuel III memberikan penampilan yang bagus) sang penerus Jigsaw yang menjadikan permainannya menjadi misi membunuh 100% tanpa kemungkinan targetnya selamat. Permainan kucing mengejar tikus antara dia dan Agen FBI Strahm menjadi elemen yang menarik.

4 -- SPIRAL (2021)

Dari semua franchise SAW inilah yang paling mahal yaitu US$20 juta. Dan juga castingnya diisi oleh beberapa nama yang cukup beken yaitu Samuel L Jackson  (si Nick Fury dalam franchise Marvel Cinematic Universe), Marisol Nichols yang dikenal lewat serial "24", dan "Riverdale". Dan pemeran utamanya, bintang komedi Chris Rock.

Premisnya masih sama, bahkan bukan pertama kalinya aparat kepolisian menjadi target penculikan Jigsaw. Hanya saja, kali ini sasarannya ber esakalasi, mulai dari detektif hingga Kapten polisi distrik. Semua memiliki dosa yang disembunyikan, karena memang distrik dimana Det. Zeke bertugas banyak aparat yang bermain kotor.

Yang menjadikan film ini menarik adalah twist kaitan antara ayah Zeke yaitu mantan Komisaris Polisi Markus Banks (Samuel L. Jackson), yang tidak lain adalah ayah dari Zeke dengan motif utama sang peniru Jigsaw.

www.imdb.com
www.imdb.com
3 -- Saw II (2005)

Sebagai sekuel pertama dari "SAW" (2004) yang tidak terhindarkan, dibuat tanpa kaitan langsung dengan perintisanya, narasinya ketat dan tetap meninggalkan jejak yang kuat untuk diteruskan kalau sekuel ini sukses (dan memang sukses). Dan mulai sekuel ini diperkenalkan perangkap dan peralatan yang bikin penonton bisa bergidik.

www.quora.com
www.quora.com

2 -- SAW (2004)

Saya berpendapat berbeda dengan kebanyakan yang menilai kalau SAW edisi pertama ini yang terbaik, namun tidak bagi saya. Ceritanya memang solid, namun agak lambat dalam bertutur karena editing yang buruk dan akting para pemeran utama (aktor senior yang sudah habis karirnya Cary Elwes dan Leigh Whannel -- yang juga penulis naskah SAW ini) yang kurang kuat.

1 -- SAW III (2006)

Iya, inilah yang terbaik menurut saya. Hingga saat ini SAW III penutup terbaik (kalau tidak dilanjutkan hingga IV dst). Konklusinya memuaskan, narasinya diisi dengan ruh yang ingin membawa kembali premis dasar yang diletakkan pondasi pada "SAW" (2004).

Akting para casting yang bagus, tempo yang terjaga, perangkap yang bikin bergidik menyempurnakan SAW III  ini. Kalau melihat sekuel ini -- sesungguhnya tidak dibutuhkan sekuel berikutnya, kecuali dengan misi kapitalistik.

www.popcornhorror.com
www.popcornhorror.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun