Mohon tunggu...
Herman Susanto
Herman Susanto Mohon Tunggu... Human Resources - Film, Musik, Kuliner

Suka U2, Dewa, Wolverine, Batman, Marvel, Coklat, masakan ayam, sate, rawon, bakso, warna hitam, putih, abu abu, biru.

Selanjutnya

Tutup

Film

Wrath of Man (Tema Balas Dendam Nuansa Machoisme)

11 Mei 2021   21:07 Diperbarui: 11 Mei 2021   22:12 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.weliveentertainmet.com

Ini adalah reuni ke empat antara JASON STATHAM dan sutradara GUY RITCHIE, tepatnya 23 tahun setelah film 'LOCK STOCK and TWO SMOKING BARELS" (1998) dan kini STATHAM sudah menjadi bintang laga papan atas, dan RITCHIE juga masih dikenal sebagai sutradara dengan gaya bertutur khas ( SNATCH, SHERLOCK HOLMES, ALADDIN, THE GENTLEMEN ).

Menceritakan tentang seorang pengawal jasa jemput uang dengan inisal H (STATHAM), yang lulus seleksi dengan nilai minimum, namun membuat semua orang di perusahaan itu tercengang dengan aksi penyelamatan perampokan yang dia lakukan. Sendirian menghabisi satu regu perampok bersenjata otomatis. 

H ternyata mempunyai misi sendiri, yaitu membalas dendam kematian putra tunggalnya atas kejadian perampokan beberapa bulan sebelumnya. Perampokan yang dilakukan sebuah tim yang terorganisir, dan kejam. Seiring waktu berlalu, H mulai mengundang kecurigaan ketika untuk ke dua kali truk yang dia kawal bersama rekannya Bullet (Holt McCalanny) dirampok, namun tim perampok itu malah melarikan diri ketakutan setelah melihat wajah H -- bagaikan melihat HANTU. 

 Remake film Perancis "Le Conveyour" ini memang bernuansa "maskulin", kenapa? Karena casting wanita hanya kebagian peran yang tidak penting, semua hanya figuran.  "WOM" memberikan tontonan karakter antihero yang tenang, tanpa belas kasihan. Namun, dialog yang ditampilkan belum mampu menyamai kecerdasan dialog "LOCK STOCK and TWO SMOKING BARELS" karya pertama RITCHIE.

 Adegan pembuka pada babak pertama film dimulai lalu dengan bertahap RITCHIE memainkan alur mundur dengan metode Sub Plot dimana tiap Plot memiliki Judul narasi tersendiri yang pada akhirnya memberikan benang merah tanpa membuat kening berkerut, termasuk identitas sebenarnya H sang karakter jagoan.

 Ini juga yang menolong WOM tidak jatuh menjadi sekedar film aksi kelas dua, menggebrak di awal film lalu menurunkan tempo pada Babak Kedua -- menjadi slowburn, namun akhirnya H menemukan objek buruannya secara kebetulan (inilah faktor X yang menurunkan skor), tetapi tertolong dengan adegan perampokan $180 juta yang taktiknya yahud dan tentunya pertempuran jarak pendek yang menegangkan.

 Kesimpulan saya : WRATH of MAN adalah film aksi balas dendam yang macho dalam tradisi antihero yang keras, suram dengan plot alur mundur yang ciamik. 

 

RATING : 17+ (Adegan Kekerasan)

SKOR : 7 / 10

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun