Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi kanibalisme adalah dimana satu orang yang suka makan daging manusia. Secara lebih umum dapat dikatakan bahwa kanibalisme merupakan sebuah fenomena  dimana satu jenis mahluk hidup memakan mahluk sejenisnya.  Kanibalisme lebih banyak terjadi di dunia hewan seperti jenis ular yang sering sekali terlihat menelan jenis ular lainnya. Â
Peristiwa kecelakaan pesawat terbang di daerah pegunungan Andes pada tanggal 13 Oktober 1972 yang menelan banyak korban . Namun ada 6 (enam) penumpang yang selamat. Â
Untuk bertahan hidup di ketinggian yang sangat dingin keenam orang yang masih hidup tersebut sepakat untuk makan daging rekan rekan mereka yang sudah meninggal dibawah timbunan es, sehingga mereka mempunyai kekuatan untuk turun gunung mencari pertolongan. Â
Kematian putra jutawan Rockeffler karena dicurigai telah disantap oleh sekelompok suku Asmat daerah Papua, Irian Barat, serta kisah Sumanto sebagai pencuri mayat-mayat untuk dimakan sekitar tahun 2013 di desa Karanganyar, Purbolinggo, Jawa Tengah, yang berdasarkan pemeriksaan pihak berwenang adalah akibat adanya kelainan jiwa.
Karenanya, dapatlah disimpulkan bahwa kejadian dimana manusia makan manusia dikarenakan keadaan terpaksa, karena kultur/kebiasaan dan adanya kelainan jiwa.
Sementara pada benda-benda seperti pesawat terbang misalnya pengertian kanibalisme adalah penggunaan salah satu atau lebih suku cadang yang dicopot dari pesawat lain (biasanya pesawat yang sedang grounded, stored dan parked) dan dipasang pada pesawat lain agar dapat menjadi laik terbang.
Akibat pandemi Covid-19, banyak pesawat dari berbagai perusahaan penerbangan yang menganggur sehingga menjadi korban kanibal, bukan saja untuk dipergunakan pada pesawat lainnya agar laik terbang, namun banyak suku cadang yang hanya dicopot dari pesawat yang menganggur untuk diperjual belikan di pasar bebas sekadar untuk menutupi beaya parkir.
Hal semacam ini dialami oleh sebagian besar perusahaan penerbangan di seantero dunia yang mengakibatkan penjualan suku cadang baru dari pabrik maupun dari vendor pembuatnya turun secara drastis.
Peristiwa jatuhnya sebuah pesawat TNI-AU jenis Super Tucano 3108 di daerah Malang pada tahun 2016 yang telah menewaskan penerbangnya menurut anggota DPR Komisi Pertahanan mengatakan penyebab jatuhnya pesawat tersebut sebagai akibat penggunaan suku cadang kanibalisme.
Kurang paham juga, anggota DPR tersebut dapat menyimpulkan demikian, padahal pihak TNI-AU sendiri belum menyelesaikan proses investigasinya. Barangkali hanya mendengar informasi selentingan dari sumber yang kurang jelas. Â
Namun anggota DPR tersebut tampaknya  ingin memberikan penekanan kepada pihak TNI-AU agar lebih berhati-hati dalam pemeliharaan alat utama sistem persenjataannya yang dibeli dengan harga mahal dari uang Rakyat.
Dalam sebuah penerbangan pada sekitar tahun 1971 an penulis menggunakan pesawat DC-3 Dakota milik sebuah perusahaan penebangan Nasional dari Ambon ke Ternate, selanjutnya ke Manado. Cuaca yang berawan membuat saya banyak memainkan power dalam rangka menghindari awan yang kadang-kadang sedikit naik dan kadang-kadang turun, belok kiri, belok kanan agar tidak sampai menembus awan tebal.
Sekitar 5 menit sebelum waktu descend (turun ketinggian) penunjukan manifold agak eratik, dan lama kelamaan drop agak banyak tapi masih menghasilkan tenaga  Karena tidak ada gejala lain yang menyertainya, saya lanjutkan turun dan selamat mendarat di Ternate. Dalam pemeriksaan visual, Flight engineer melaporkan bahwa ada sedikit keretakan pada bagian cylinder head. Dan tidak mungkin melanjutkan penerbangan ke Manado.
Saya hanya mengatakan kepada flight engineer "jadi kita harus menginap di Ternate menunggu kiriman suku cadang?". Flight engineer sejenak terdiam, lalu terlihat berbicara dengan perwakilan perusahaan yang berasal dari penduduk setempat. Akhirnya bersama perwakilan tersebut, Flight engineer pergi ke tukang las konvensional di kota Ternate.
Tidak sampai satu jam mereka telah kembali dan memasang cylinder head hasil solderan. Â Setelah dilakukan "Ground Run" beberapa kali menunjukkan hasil normal, flight engineer melaporkan " Cap, pesawat siap terbang".
Pikir-pikir dari pada menginap di Ternate, lebih baik penerbangan dilanjutkan ke Manado, perkiraan mendarat di Manado sekitar pkl 17.00 waktu setempat. Â Sepanjang penerbangan mata terfokus pada penunjukan manifold pressure, semua normal didukung pula dengan keadaan cuaca yang bersahabat.
Akan tetapi mendekati Manado, laporan cuaca Manado hujan dan seluruh daratan sekitar Manado tertutup awan sehingga terpaksa melakukan beberapa kali berputar-putar diatas laut, hingga begitu terlihat ada celah saya langsung masuk dan mendarat dengan selamat sekitar pukul 17.35 waktu setempat.
Hati lega karena berhasil mengatasi keadaan darurat, meskipun keesokan harinya dipanggil dan mendapat teguran dari Kepala bandara karena mendarat diluar jam operasi bandara namun dengan mengemukakan alasan cuaca, kepala bandara akhirnya memahami.
Keesokan harinya, karena telah diputuskan untuk tidak melanjutkan  misi penerbangan saya sengaja bangunnya agak siang. Menjelang makan siang, flight engineer bersama distrik manajer muncul dan melaporkan "Cap, cylinder head pesawat sudah diganti diambil dari pesawat Dakota milik perusahaan kita juga yang sudah lebih dari dua minggu di parkir di bandara karena tidak bisa terbang. Â
Hasil ground run sudah baik, tetapi untuk lebih meyakinkan bila Cap berkenan, bisa dilakukan test flight siang ini". Â Saya setuju, dan setelah melakukan test flight sekitar satu jam lamanya, hasilnya sangat memuaskan.
Dengan cylinder head hasil kanibal, keesokan harinya kami dapat melanjutkan misi penerbangan normal dan mendarat di Biak menjelang malam hari setelah melalui Ternate, Ambon, Sorong, dan Manokwari.
Memperhatikan kejadian tersebut diatas, apakah cukup aman cara kanibal sebagai salah satu sistem dalam kegiatan pemeliharaan pesawat terbang dan dijadikan standar pemeliharaan?Â
Ada perusahaan penerbangan yang sama sekali tidak memperbolehkan cara kanibal dalam sistem pemeliharaan armada pesawat tebangnya, kadang-kadang meskipun suku cadang baru dengan part number yang sama kalau vendor pembuatnya berbeda tidak diterima untuk digunakan.
Sementara kebanyakan perusahaan penerbangan dalam situasi tertentu dapat menempuh cara kanibalisme namun tidak menjadikannya sebagai standar sistem pemeliharaan. Â Situasi tertentu yang dimaksud, antara lain :
1.Untuk menjamin skedul penerbangan tepat waktu, sementara persediaan suku cadang tidak terdapat dalam gudang inventory
2.Pesanan suku cadang dari pabrik/vendor terlambat datang, karena "lead time" yang terlalu lama  Â
3.Pesawat yang membutuhkan suku cadang berada jauh dari "home base" dan minim fasilitas.
Dalam situasi-situasi tersebut, pimpinan perusahaan mengizinkan penggunaan suku cadang hasil kanibal. Â Oleh sebab itu peranan "Chief Maintenance" dalam sebuah perusahaan penerbangan sangatlah vital, terutama dalam pengendalian persediaan suku cadang pesawat terbang.
Suku cadang yang dicopot dari pesawat lain, perlu di cek kalau "part number"nya sama dengan yang mau diganti, kemudian dikirim ke "workshop" untuk menjalani uji fungsi, bila dalam keadaan baik diberi "serviceable tag" dan dimasukkan kedalam gudang inventory, siap untuk digunakan.
Dengan menjalankan langkah-langkah seperti itu dan dijadikan sebagai SOP, Â kelancaran operasional perusahaan dapat terjaga dengan mencapai hasil yang optimal serta tingkat safety pada standar yang berlaku.
Namun pada kasus pencopotan spare parts untuk menutupi biaya operasional atau lainnya seperti biaya parkir pesawat pada pandemi seperti saat ini, para maskapai harus kembali memikirkan spare parts pada pesawatnya yang sebelumnya dicopot spare parts agar siap terbang kembali, dengan begitu kesiapan armada dapat memenuhi kebutuhan kursi kursi penerbangan.
Referensi :
https://www.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-aviation-focus-idUKKBN26405Z
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI