Mohon tunggu...
Tarigan Sibero
Tarigan Sibero Mohon Tunggu... Pensiunan yang masih gemar menulis

Lulusan AAU-64 | Pecinta Berat C130 Hercules | Penulis Buku 50Tahun Hercules | Pernah bekerja sebagai Quality Control and Assurance di sebuah Sekolah Penerbang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melihat Kanibalisme pada Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Manajemen Armada Pesawat

15 April 2022   12:08 Diperbarui: 15 April 2022   12:16 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemeiharaan Pesawat (foto: Robert Couse Baker via picryl.com)

Memperhatikan kejadian tersebut diatas, apakah cukup aman cara kanibal sebagai salah satu sistem dalam kegiatan pemeliharaan pesawat terbang dan dijadikan standar pemeliharaan? 

Ada perusahaan penerbangan yang sama sekali tidak memperbolehkan cara kanibal dalam sistem pemeliharaan armada pesawat tebangnya, kadang-kadang meskipun suku cadang baru dengan part number yang sama kalau vendor pembuatnya berbeda tidak diterima untuk digunakan.

Sementara kebanyakan perusahaan penerbangan dalam situasi tertentu dapat menempuh cara kanibalisme namun tidak menjadikannya sebagai standar sistem pemeliharaan.  Situasi tertentu yang dimaksud, antara lain :

1.Untuk menjamin skedul penerbangan tepat waktu, sementara persediaan suku cadang tidak terdapat dalam gudang inventory

2.Pesanan suku cadang dari pabrik/vendor terlambat datang, karena "lead time" yang terlalu lama    

3.Pesawat yang membutuhkan suku cadang berada jauh dari "home base" dan minim fasilitas.

Dalam situasi-situasi tersebut, pimpinan perusahaan mengizinkan penggunaan suku cadang hasil kanibal.  Oleh sebab itu peranan "Chief Maintenance" dalam sebuah perusahaan penerbangan sangatlah vital, terutama dalam pengendalian persediaan suku cadang pesawat terbang.

Suku cadang yang dicopot dari pesawat lain, perlu di cek kalau "part number"nya sama dengan yang mau diganti, kemudian dikirim ke "workshop" untuk menjalani uji fungsi, bila dalam keadaan baik diberi "serviceable tag" dan dimasukkan kedalam gudang inventory, siap untuk digunakan.

Dengan menjalankan langkah-langkah seperti itu dan dijadikan sebagai SOP,  kelancaran operasional perusahaan dapat terjaga dengan mencapai hasil yang optimal serta tingkat safety pada standar yang berlaku.

Namun pada kasus pencopotan spare parts untuk menutupi biaya operasional atau lainnya seperti biaya parkir pesawat pada pandemi seperti saat ini, para maskapai harus kembali memikirkan spare parts pada pesawatnya yang sebelumnya dicopot spare parts agar siap terbang kembali, dengan begitu kesiapan armada dapat memenuhi kebutuhan kursi kursi penerbangan.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun