Saya kepo dengan beberapa kontraktor yang sering kali menjadi “langganan” tender proyek sebuah instansi. Setelah proyek tendernya selesai dilakukan, mereka memenangkan tender berikutnya. , ternyata ada tips lainnya sehingga mereka bisa mendapatkan kepercayaan tersebut. Setelah telusuri sana sini termasuk penuturan langsung pihak kontraktor, ternyata selain dokumen CV/ perusahaan yang lengkap, rancangan estimasi dana yang masuk akal , penilaian hasil pekerjaan sebelumnya yang memuaskan, ada beberapa sikap dan mental yang mesti dimiliki seorang kontraktor agar terpercaya dan laris manis di Tanah Papua yaitu:
1.Selalu Mengandalkan Tuhan
Dalam mengerjakan suatu proyek, pihak kontraktor tak hanya mengandalkan kekuatan sendiri tapi juga melibatkan Tuhan dengan meminta pertolongan dan perlindungan agar apa yang direncanakan tidak menemui kendala yang berarti. Mereka meresapi akan apa yang tertulis dalam kitab suci, salah satunya dari Kitab Yeremia 17 ayat 7 yang berbunyi: “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan”. Tak lupa juga mereka turut memberikan sedekah atau perpuluhan ke tempat Ibadah karena meyakini itu adalah bagian Tuhan untuk mendukung kegiatan pelayanan diakonia
2.Humanis Menghadapi Masyarakat
Selain bencana alam dan keterlambatan pencairan dana pengerjaan, hambatan yang sering terjadi adalah adanya respon masyarakat lokal yang kadang kala suka menuntut macam-macam dengan alasan Hak Ulayat. Sekedar info, hak ulayat adalah hak persekutuan yang dipunyai oleh masyarakat hukum tertentu atas suatu wilayah tertentu yang meliputi hak untuk memanfaatkan tanah, hutan, dan air serta isinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Solusi dari permasalan ini adalah adanya pendekatan secara humanis untuk meyakinkan dan menjelaskan maksud dan tujuan dari proyek pembangunan yang dilakukan kepada masyakat sekitar
3.Kejujuran Nomor Satu
Pihak kontraktor yang baik dan jujur adalah pihak yang bisa merancang dana proyek yang realistis, menggunakan bahan berkualitas sesuai dengan apa yang tertulis di proposal/ dokumen pengerjaan, jujur menggunakan sumber daya manusia yang terampil dan berpengalaman (bukan tenaga abal-abal). Kejujuran adalah hal yang langka ditemukan dan mereka percaya bahwa mereka adalah phak kontraktor yang langka ditemukan. Ada konsekuensi besar yang harus ditanggung jika tidak jujur yaitu mutu pekerjaan tak berkualitas, kekokohannya tak bertahan lama dimana baru beberapa tahun sudah mengalami kerusakan. Dampak terburuk dari ketidakjujurannya adalah mendapat blacklist dari instansi pemerintah yang pada akhirnya pihak kontraktor ini tak lagi mendapat tempat di hati.
4.Kerja Keras dan Bertanggung Jawab
Melakukan pengerjaan sesuai dengan tenggat waktu pengerjaan yang disepakati bersama. Jika terlambat gara-gara ketidakbecusan kerjanya, maka akan menjadi salah satu catatan merah bagi instansi pemberi proyek.
Kesimpulannya bahwa kunci sukses agar terus menjadi kontraktor yang laris manis di Tanah Papua yaitu berbekal iman, kerja keras, kejujuran, ketekunan, bersikap humanis dalam merebut hati masyarakat sekitar sehingga kontraktor akan sukses melakukan pengerjaan dan akan tetap mendapat jatah proyek dari instansi pemberi tender.
Penulis: