Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Buang 5 Persepsi Ini ketika Bergaul dengan Anak Muda Papua

20 Februari 2017   09:20 Diperbarui: 8 Juni 2018   10:42 2813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang kadang berpandangan bahwa orang Papua adalah orang yang keras, suka bikin onar, cepat emosi, dan banyak mengalami ketertinggalan dalam segala hal, utamanya dalam menjangkau pendidikan. Pandangan ini mungkin berangkat dari pemberitaan yang selama ini menghiasi media cetak dan media elektronik yang menjadi tren pemberitaan kalau bukan perang suku yah kabar ketertinggalan Papua. Alhasil, kadang orang non-Papua enggan menjalin hubungan dengan Papua. Dipandang tempramenlah, dipandang primitiflah, kudetlah dan masih banyak yang lain.

Tapi berdasarkan pengalaman teman-teman yang menjalin hubungan dekat dengan pemuda Papua, kata mereka bentuk perhatian pemuda Papua pada pasangan tergolong tinggi dan tak malu-malu menunjukkannya di depan umum. Ada juga yang mengatakan bahwa mereka enak diajak hidup susah maupun senang, dan karena biasanya pemuda Papua dianugerahi talenta dalam menyanyi, mereka mengungkapkan perasaannya dengan nyanyian yang pada akhirnya membuat yang diincar bisa bikin klepek-klepeklah. Satu hal, kalau ada saja orang ketiga yang mencoba mengganggu hubungan mereka, hmm siap-siap dapat hadiah tak terlupakan. Bak sosok Son Goku dalam serial Dragon Ball, mereka bisa berubah menjadi super saiya 4 jika coba-coba ganggu pasangannya. Kulitnya hitam manis, kelakuannya pun manis juga. Kalau mau bukti, coba deh jalin hubungan dengan Papua dan buktikan keromantiasannya.

4. Memanjakan dengan Materi

Ada persepsi yang berkembang bahwa kalau ingin mendapatkan banyak teman di Papua yang banyak, sering-seringlah traktir mereka. Waduh, ini persepsi yang kurang tepat. Tak ada salahnya kalau traktir sekali dua kali, tapi kalau terus-terusan bisa bahaya. Bahaya apa? Jangan salahkan kalau ke depannya teman-teman itu sering-sering suruh traktir ini traktir itu karena sudah membentuk pola pikir dari awal mereka mengenai karaktermu. Mengandalkan materi untuk menarik teman hanya akan membuat kita mendapatkan teman-teman semu yang ada saat having fun doang. Belum teruji kualitasnya apakah mereka bisa diandalkan saat kita dilanda musibah. Tak ada salahnya traktir ketika ada rejeki tapi kalau dipaksakan itu hanya akan menyakiti diri sendiri.

5. Sungkan untuk "Buang Kata"

Istilah buang kata adalah istilah yang terdengar asing buat saya. Awalnya saja bingung apa arti buang kata tapi setelah saya telaah, ternyata artinya tak sungkan untuk mengatakan apa keinginan dan ide kita ke orang-orang di sekitar kita, Jika teman-teman biasanya jarang atau cuek menggunakan kata tolong, permisi, minta maaf, atau minta izin ke orang sekitar, saran saya biasakannya itu menggunakan kata-kata tersebut di sini. Orang-orang Papua sangat menjunjung tinggi adat kesopanan. Oleh karena itu, sekalipun itu permintaannya sederhana, gunakanlah kata-kata tersebut.


Penutup

Mendapatkan teman di Papua tak susah-susah amat sih. Hanya mengandalkan keramahan, saling menghargai, saling menghormati, tak sungkan untuk ungkapkan kata minta maaf, tolong, permisi, permohonan izin atau istilah di sini buang kata, maka kita akan mendapatkan teman-teman dari Papua yang ramah dan bersahaja.

Penulis

Heriyanto Rantelino, Perantau muda asal Toraja  yang merantau ke Kota Timika, Papua
No telepon/Whatsup: 085242441580
Line :Ryanlino

Facebook: Heriyanto Rantelino

photogrid-1526642717058-5b02b7afab12ae20c953dcb4-5b19fb30bde57567f8177102.jpg
photogrid-1526642717058-5b02b7afab12ae20c953dcb4-5b19fb30bde57567f8177102.jpg
Baca  Pemikiran Saya Lainnya Tentang Papua di (Silahkan Klik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun