Mohon tunggu...
heri suseno
heri suseno Mohon Tunggu... -

Perfectionist,humoris,Smart and I Like Writting

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Resolusi Cinta

14 Januari 2010   17:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:27 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bak Menjelang Akhir Tahun Setiap Insan di Dunia Punya Cara tersendiri Mengexpresikannya Ada Yang Antusias menyambutnya ada pula Yang biasa saja biasanya Yang Biasa menjadi tak biasa Lantaran Identik dengan Yang namanya Resolusi.Tahun Baru Memang banyak Orang Yang Punya Segudang Keinginan yang Mana di tahun sebelumnya masih banyak yang belum tercapai salah satunya adalah Resolusi Cinta,inilah sebuah kata yang kecil tapi berjuta makna yang paling di buru oleh makhluk hidup yang paling sempurna baik pria ataupun wanita.hal ini pula yang sedang di rencanakan pria “slengean” yang mencoba berevolusi menjadi sosok pribadi yang lebih matang dan serius menata hidupnya.selama ini Itok panggilan akrab pria bertato bintang hollywood Pamela Anderson ini di lengan kirinya gaya hidup itok sangatlah tidak teratur sebagaimana mestinya hidup normal terkadang dia kerap melakukan tindakan - tindakan di luar batas seperti membuat jengkel orang sekitarnya parahnya selain menghardik orang tuanya iapun acap kali bertindak semena – mena kepada ibunya yang berprofesikan pedagang opak keliling di kampungnya bisa di bayangkan berapa rupiah yang di hasilkan dari menjual opak yang satu opak berlabel 500 perak sedangkan opak yang di jual 100 buah kalau laku Ibu Suparmi hanya mengantongi 50 ribu rupiah saja nah kalau tidak laku atau katakanlah cuma beberapa saja.apa lagi ibu suparmi seorang single parent yang memiliki 3 orang anak dua diantaranya masih duduk di bangku sekolah dasar sementara anak sulungnya si itok seorang pemuda pengangguran yang kerjanya pergi pagi pulang tengah malam tak hanya itu saja ulah pria berusia 24 tahun ini masih banyak lagi tingkahnya yang bikin Sang ibu ketar ketir yakni selalu memeras ibunya agar selalu memberikan uang kepadanya 30ribu perhari kalau tidak di kasih tentu saja dia akan mengancam bahkan tak segan menganiaya ibu kandungnya sendiri.

Anak pertama lelaki pula harusnya menjadi tulang punggung keluarga dan menjaga serta melindungi ibu dan adik – adiknya eh malah kontradiksi dengan kewajiban yang harusnya di jalankannya itu sungguh manusia yang tidak punya rasa hormat terhadap ibu dan bertanggung jawab terhadap keluarganya toh dia itu pengganti ayahnya yang sudah alamarhum,bukanya menjaga tapi malah menambah beban ibunya sendiri.rupanya sifatnya tak jauh beda dari almarhum ayahnya yang kurang lebih sama seperti dia memang benar apa kata pepatah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”.menurut para tetangga di sekitar rumahnya itok sering memalak anak – anak kecil sontak para orang tua mereka tidak terima ketika anak – anak mereka mendapatkan perlakuan kasar jika tidak memberinya jatah…

“pantes saja anak saya ilham selalu minta duit tambahan kalau pulang sekolah”

tutur salah satu ibu bocah korban palakan itok.

Jum’at sore ketika langit mulai mendung petir mulai menyambar memekakan telinga kemudian rintik hujan mulai membasahi dedaunan terlihat itok sedang berjalan menuju rumahnya lalu hujanpun tak bisa di hindarkan lagi dari atas hujan begitu deras itok langsung mencari tempat berteduh untuk dirinya yang setengah badannya telah terlanjur basah..akhirnya pos kamling lah yang jadikan tempat berteduh,sembari menunggu hujan reda tangannya mulai meraba kantong celana jeans robek andalannya di keluarkanlah sebatang rokok sebagai teman dikala menunggu hujan berhenti.saat korek sudah menyala dan api siap membakar ujung batang rokok tiba – tiba matanya meluncur ke arah depan karena mendengar suara seperti barang yang terjatuh sontak api pun sudah membakar si pembuat orang ketagihan tersebut mulutnya pun komat kamit sebab tak sadar api belum di matikan perhatiannya juga beralih ke arah suara yang sempat dia dengar tadi lalu berbarengan dengan insiden rokok tadi…nalurinya mulai terjamah kala melihat sosok perempuan tua yang di depan mata kepalanya sendiri terjatuh berikut barang dagangannya ternyata bukan suara pohon tumbang atau barang yang terjatuh tetapi lebih dari itu melainkan seorang perempuan..

“Ibu…! teriaknya keras !

“sementara perempuan tersebut terdiam sesaat seolah tak percaya sosok yang

berada di depannya itu adalah lelaki yang sangat amat di kenalinya”

“Itok…..sambil matanya menitihkan air mata yang bercampur air mata”

“Itok…itukah kamu nak !”

“Iya bu ini Itok anak Ibu” jawabnya

“Ibu sedang tidak bermimpikan tok…?”

“enggak bu ini benar – benar Itok anak Ibu yang tidak tahu untung dan durhaka”

sesalnya

“tidak nak kamu jangan bicara begitu nak kamu itu anak ibu jadi ini semua salah

ibu juga yang tidak bisa membahagiakan kamu tok”

“Dengan berlinang air mata itok menyesali segala perbuatan buruknya yang pernah

dia lakukan selama ini kepada sang ibu”

“Ma’afin Itok bu kemudian dia bersujud di bawah kaki ibunya”

“Itok…Itok…terima kasih ya Allah engkau telah membuka pintu hati anak hamba

bimbinglah anak hamba ke jalan yang kau ridhoi.

“Ibu tidak apa – apa kan ?” Tanya itok

“alhamdulilah nak ibu tidak apa – apa cuma kedinginan saja tok…!

“Ya sudah bu sini opaknya biar itok yang bawa,ibu…itok gendong yah

“ga usah nak ibu masih bisa jalan kok”

“enggak bu ! nanti kalau ibu jalan ibu nanti tidak akan kuat lagian hujan makin

deras aja.

“ya sudahlah tok terserah kamu saja”

Ibu suparmi masih seperti mimpi melihat kenyataan sang anak bisa berubah menjadi sosok yang begitu baik dan lembut jauh sekali dengan itok yang dia kenal sebelumnya..Kini anak nakal itu menjadi anak yang baik sangat patuh dan menghormati dirinya,tidak ada lagi Itok yang pulang malam dengan kondisi mabuk tidak ada lagi itok yang suka memaksa meminta uang untuk berjudi dan tidak ada lagi keributan di rumahnya.

“ya Allah terima kasih atas hidayah yang engkau berikan kepada anakku”

syukurnya tiada henti kepada sang khalik.

Hari ini tanggal 31 desember esok hari sudah berganti tahun aku ini sudah dewasa.kasian ibuku kalau aku hanya berdiam diri di rumah tanpa membantu ibuku.adikku masih sekolah man cukup kalau mengandalkan uang ibu yang hanya berjualan opak.ehm..dia menghela nafas….! Kalau saja dulu aku tidak melakukan hal yang bodoh sampai bikin ibu mersa ketakutan,sedih dan kelelahan mungkin keadaannya tidak seperti ini.kenapa aku bisa terjerumus ke dalam dunia yang tak pernah aku inginkan..entahlah peristiwa kemaren menyadarkan aku bahwa hati kecilku tak bisa mengelak kalau melihat orang yang kita cintai menderita akupun masih heran dengan sikapku menolong ibu aku tidak percaya bisa berubah secepat ini tapi inilah ikatan batin antara anak dan ibu begitu kuat sampai aku tak kuasa menitihkan air mata melihat ibuku terjatuh apa lagi di saat hujan yang sangat deras…tiba – tiba saja hatiku tergerak aku seolah memiliki kekuatan extra untuk melawan sisi jahatku.harapanku di tahu baru nanti aku mampu membuat perubahan ini benar – benar berman faat untuk semua orang terlebih ibu dan adik – adiku.mungkin selama in aku tidak pernah mengenal cinta yang ku tahu cinta untuk kekasih saja tapi aku sekarang tahu bahwa cinta itu bisa di berikan untuk siapa saja termasuk orang – orang yang kita cintai karena dengan cinta yang tulus dari hati yang terdalam mereka akan ikut terbawa getar – getar kasih sayang yang mengalir dengan sendirinya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun