Mohon tunggu...
Heri Setiawan
Heri Setiawan Mohon Tunggu... Editor - Editor

Heri Setiawan adalah seorang pengangguran elegan dari kota palangkaraya provinsi kalimantan tengah.Saat ini, kehidupannya cenderung terfokus pada pengangguran, di mana ia tidak memiliki pekerjaan tetap atau rutinitas harian yang terstruktur. Kesehariannya seringkali terdiri dari tidur lebih lama dari biasanya dan menghabiskan waktu dengan makan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesulitan dalam mencari pekerjaan atau mungkin ada alasan kesehatan atau pribadi yang memengaruhi gaya hidupnya. Penting untuk diingat bahwa situasi seseorang dapat berubah seiring waktu, dan Heri mungkin memiliki rencana atau harapan untuk masa depannya yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Teman Mabar Hantu

28 Oktober 2023   19:57 Diperbarui: 28 Oktober 2023   20:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Heri adalah seorang pemuda pecandu game online yang begitu asyik dengan hobi barunya. Setiap malam, ia akan membuka laptopnya, mengenakan headset, dan menyusup ke dalam dunia game online yang penuh petualangan dan strategi. Namun, ada satu hal yang selalu melekat dalam kehidupan Heri: ia selalu bermain bersama seorang pemain misterius bernama "Phizhang." Mereka berdua belum pernah bertemu di dunia nyata, dan Phizhang hanya dikenal sebagai pemain yang sangat andal.

Suatu malam, Heri duduk di kamar gelapnya, terjebak dalam pertempuran sengit bersama Phizhang. Mereka berdua sedang berjuang mati-matian untuk memenangkan pertandingan saat tiba-tiba Heri merasakan kehadiran yang aneh. Sesaat, ia merasakan hawa dingin yang mencekam merambat di seluruh tubuhnya. Ia menoleh ke layar komputernya, dan mata Heri melebar ketika ia melihat nama "Phizhang" yang terpampang di sana.

Heri memutuskan untuk mengabaikan perasaan aneh tersebut dan fokus pada permainan. Namun, sesuatu terasa tidak beres. Chat yang biasanya asyik dan ramah dari Phizhang, berubah menjadi pesan yang mencekam dan menakutkan. Phizhang mulai berbicara tentang hal-hal yang tak masuk akal, seperti kenangan masa kecil Heri yang hanya ia dan keluarganya yang tahu.

Heri merasa semakin tidak nyaman dan mulai mencoba mengenali Phizhang. Dia mencoba mengingat apakah pernah berbicara tentang masa kecilnya dengan pemain ini sebelumnya. Tetapi tak ada ingatan tentang hal tersebut. Heri mulai curiga dan ingin menghentikan percakapan ini, tapi begitu ia mengetikkan pesan tersebut, layar komputernya berkedip dan Phizhang mengirim balasan yang membuat bulu kuduknya merinding.

Tiba-tiba, seolah-olah ada tangan tak kasat mata yang meraih pundak Heri dari belakang, membuatnya melompat dari kursinya. Heri melihat ke belakang, dan mata merah yang aneh terlihat dalam kegelapan. Sosok yang tak terlihat itu mulai berbicara dengan suara bergema, menyebut nama Heri dan menuntut sesuatu yang mengerikan.

Kepada Heri yang penuh ketakutan, sosok itu mengatakan, "Kau telah lupa akan aku, Heri. Aku adalah temanmu yang sudah lama pergi. Sekarang, aku telah kembali untuk menagih hutang yang telah kau tinggalkan."

Heri tidak bisa bergerak, matanya terpaku pada sosok itu, dan dia merasa terhimpit dalam kengerian. Sosok itu semakin mendekat dan berbisik di telinga Heri, "Kau pikir bermain game ini akan memisahkan kita selamanya? Kau salah, Heri. Sekarang, aku akan selalu bersamamu."

Lalu, dengan cepat, sosok itu menghilang, meninggalkan Heri dalam keadaan gemetar dan ketakutan. Heri segera mematikan komputernya dan mencoba mengumpulkan nyawanya. Dia tidak pernah membicarakan pengalaman itu kepada siapapun, tetapi kisah mengerikan ini akan selalu menghantuinya dalam tidur malamnya, mengingatkannya bahwa kadang-kadang, keterikatan antara dunia maya dan nyata bisa menjadi sangat menakutkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun