Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wahai Pemuda, Bangkitkan Nasionalismemu

26 Mei 2024   10:15 Diperbarui: 26 Mei 2024   10:28 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pancasila - jalandamai.org

Pemuda dalam sejarah bangsa Indonesia menjadi aktor yang selalu mempunyai tempat khusus dalam proses lahirnya bangsa ini dalam setiap fase dan etape perjuangannya. Sejak fase awal bangkitnya nasionalisme pada tahun 1908, lahirnya Budi Oetomo yang memperjuangkan nasionalisme, deklarasi nasionalisme sumpah pemuda pada tahun 1928, revolusi dan proklamasi kemerdekaan tahun 1945, reformasi tahun 1998, dan tentunya masih banyak lagi peranan pemuda dalam pembangunan bangsa Indonesia.

Tanggal 20 Mei setiap tahunnya bangsa ini memperingati hari Kebangkitan Nasional. Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan oleh pemerintah sebagai penghormatan atas jasa para pejuang, yang notabene adalah para pemuda terpelajar pada masa itu yang telah berhasil membangkitkan nasionalisme untuk pertama kalinya sehingga menyadarkan bangsa ini untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan yang telah ratusan tahun dialami bangsa Indonesia dan menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan diberbagai sektor kehidupan. 

Indonesia beberapa tahun kedepan akan mengalami bonus demografi, masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia non-produktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Tentunya kita akan 'kebanjiran' pemuda pada saat itu, bisa dikatakan saat ini pun para pemuda sudah merajai populasi bangsa ini. Menurut KPU, pemilu februari lalu, pemilih berasal dari Generasi Z dan Milenial sebanyak 55%.

Dilansir dari dataindonesia.id, Badan Pusat Statistik (BPS) mengestimasikan ada 64,16 juta pemuda di Indonesia pada 2023, jumlah tersebut setara dengan 23,18% dari total penduduk di tanah air. Secara rinci, ada 23,89% pemuda yang tinggal di perkotaan. Persentase itu lebih tinggi dibandingkan persentase pemuda di perdesaan yang sebesar 22,2%. Ditinjau dari kelompok umurnya, pemuda Indonesia paling banyak berada di kelompok umur 19-24 tahun, yakni 39,78%. Sebanyak 39,05% pemuda berasal dari kelompok umur 25-30 tahun. Sementara, 21,17% pemuda berusia 16-18 tahun. Yang dimaksud dengan pemuda adalah warga negara Indonesia yang berumur 16 sampai 30 tahun berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.

Yang menjadi perhatian kita bersama adalah bagaimana pemuda saat ini dapat menjadi aktor perubahan untuk kemajuan bangsa ini dan menghadapi segala macam tantangan dan rintangan bangsa. Namun sayangnya hasil temuan terbaru sejumlah survei dan penelitian justru menyebutkan bahwa ada kurang lebih 9,7 juta generasi milenial statusnya tidak jelas, tidak bekerja, dan tidak sekolah. Belum lagi Gen Z yang terpapar ideologi radikalisme keagamaan dan mulai luntur nasionalismenya. Saat ini, paham radikalisme adalah tantangan terbesar bangsa ini, dimana paham tersebut mengakibatkan tenun kebangsaan kita terkoyak.


Jumlah pemuda yang signifikan sebanyak 64,16 juta pada 2023 tentunya lebih banyak lagi pada tahun ini menjadi penentu bangsa ini kedepan, bagaimana nasib bangsa ini apabila mereka tidak peduli dengan nasionalisme & patriotisme bahkan malah gandrung pada radikalisme. Sadarlah wahai pemuda, jangan mau terjerumus sikap anti kebangsaan dan keindonesiaan, kenali sejarah bangsa ini, dimana pemuda selalu menjadi aktor perubahan. Janganlah kau puja sejarah bangsa lain yang dijadikan propaganda khilafah dengan dalih perjuangan Islam, namun nyatanya sangat jauh dari esensi Islam itu sendiri yang rahmatan lil 'alamin.

Melek sejarahlah pemuda zaman now, contohlah spirit nasionalisme dan patriotisme generasi muda angkatan 1908, 1928, 1945, 1998 yang telah berhasil menorehkan keberhasilan dalam sejarah perjuangan bangsa ini, bahwa persatuan bangsa diatas segalanya. Persatuan itulah yang menjadikan Indonesia bangkit, merdeka, dan terlepas dari tirani. Memang, kesadaran patriotik harus dibangun dan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Gunakan keahlian kalian dalam mengadaptasi teknologi untuk memperkaya pengetahuan yang dapat menunjang kesadaran patriotik kalian, begitu banyak kisah-kisah patriotik yang telah didedikasikan oleh para pemuda untuk perubahan demi kemajuan bangsa ini agar tercipta Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.

Tongkat estafet perjuangan terus bergulir, saat ini ada pada kalian, lakukanlah yang terbaik untuk perubahan agar kondisi bangsa ini bisa jauh lebih baik lagi di tanganmu. Torehkan kisah patriotikmu sesuai zamanmu. Bangkitkan nasionalismemu, jangan mudah terpincut segala hal yang bertentangan dengan kebhinekaan.

Wahai pemuda, bangkitlah, mari ciptakan Indonesia Emas sebagai sumbangsih kalian untuk tanah air tercinta. Tolak segala paham atau aliran yang menegasikan Pancasila. Bergerak bersama dan bergandeng tangan, saling isi untuk membangun kesadaran nasionalisme. Jadilah aktor terbaik yang memegang peranan dalam sejarah bangsa!        

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun