Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandemi, Provokasi, Hoaks dan Literasi

7 November 2020   08:34 Diperbarui: 7 November 2020   08:37 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi, sumber: kompas.com

Ketiga kata diatas memang tidak saling berhubungan. Namun ketiganya bisa kita renungkan dan jadikan pembelajaran. Di masa pandemi ini banyak sekali masyarakat yang bingung, karena tidak siap dengan dampak pandemi yang begitu hebat. Karakter masyarakat yang suka berinteraksi, bergaul, tiba-tiba harus dibatasi untuk meredam penyebaran covid-19. Segala aktifitas  sekarang ini harus berjarak, tak terkecuali aktifitas peribadahan di tempat ibadah. Dan ketika yang berurusan keyakinan ini disinggung, disinilah kemudian mulai marak provokasi di dunia maya.

Kelompok intoleran langsung menyebarkan informasi yang menyesatkan. Pemerintah dianggap melarang aktifitas peribadahan, dianggap tidak berpihak pada mayoritas masyarakat muslim, tidak ini tidak itu, dan masih banyak lagi tuduhan lainnya. Provokasi-provokasi seringkali disertai dengan berita bohong alias hoaks, yang membuat masyarakat akhirnya tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Akibatnya, masyarakat diarahkan tidak percaya pada kebijakan pemerintah. Bahkan masih ada yang menganggap bahwa covid hanyalah akal-akalan saja.

Ketika provokasi dan hoaks bertemu sementara kita tidak membentengi diri dengan literasi, maka yang terjadi adalah bunuh diri. Segala hal yang diutarakan dianggap benar. Segala yang diaktakan tokoh A, tokoh B dianggap benar. Karena mind set nya adalah benar, maka masyarakat harus tahu. Disinilah kebiasaan sharing tanpa saring terlebih dulu muncul. Tidak ada cek ricek lagi. Bahkan tidak ada yang berusaha menggunakan nalar dan logikanya lagi. Dan disinilah pentingnya literasi.

Jadi, pandemi, provokasi, hoaks dan literasi secara kata memang tidak berhubungan. Namun dalam konteks sekarang ini, tentu sangat berkaitan dan bisa jadikan introspeksi. Masa pandemi memang membuat kita semua kebingungan. Dari masyarakat biasa hingga presiden mungkin mengalami kebingungan. Namun dalam kebingungan tersebut semestinya kita juga masih bisa mengedepankan nalar dan logika.

Tuhan telah memberikan kita akal dan perasaan, semestinya bisa digunakan untuk bisa meredam kebingungan. Berpikir positif dan obyektif bisa dilakukan, agar kita tidak mudah masuk dalam jurang provokasi dan kebencian.

Literasi menjadi penting karena kita bisa menilai dan memahami, apakah informasi tersebut benar atau tidak. Dengan literasi juga membuat kita tidak mudah percaya dengan segala hal yang dianggap benar atau salah. Dengan literasi juga membuat kita tahu, bahwa minoritas tidak sepenuhnya salah. Dengan literasi kita juga bisa tahu bahwa negara ini, bukanlah negara Islam karena mayoritas penduduknya muslim. Dengan literasi kita jadi tahu, bahwa Indonesia adalah negara yang beragama, yang sangat menghargai keberagaman, toleransi dan kemanusiaan.

Jadi, di masa pandemi atau masa-masa apapun, literasi menjadi kunci agar tidak mudah masuk dalam jurang provokasi dan kebencian. Jadilah masyarakat yang cerdas, tapi tetap toleran. Karena kita hidup di negara yang tingkat keberagamannya tinggi, maka toleransi itu menjadi penting dan harus. Mari kita renungkan judul diatas. Segala hal yang terjadi merupakan kehendak Tuhan. Karena itu, sesulit apapun masa pandemi ini, mari kita hadapi dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, tetap mendekatkan diri pada Tuhan, dan yang tak kalah pentingnya adalah tetap membekali diri dengan literasi. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun