Dalam Islam mengajarkan agar kita selaluh bermurah hati kepada siapa saja. Islam mengajarkan untuk saling berbagi antar sesama. Islam mengajarkan untuk saling pedul antar sesama. Islam juga mengajarkan kepada umatnya, untuk menafkahkan hartanya kepada orang lain dalam bentuk zakat, infaq ataupun sedekah.
Dalam Al Quran disebutkan, "berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar." (QS: Al Hadiid: 7).
Apa yang kita punya, pada dasarnya merupakan milik Allah SWT. Apa yang kita punya merupakan titipan. Karena itulah berbagilah, bersedekahlah, dan saling pedulilah antar sesama untuk mendapatkan keberkahan di bulan suci ini. Betul kondisi perekonomian saat ini sedang susah. Betul harga-harga saat ini sedang naik turun akibat covid-19. Namun, saling peduli dan berbagi merupakan keniscayaan. Tidak harus dalam bentuk materi. Dalam bentuk jasa ataupun doa pun juga bisa kita lakukan.
Berbagi dalam bentuk apapaun, akan memberikan manfaat yang sangat besar. Dalam Islam dijelaskan, manfaat berbagi diantaranya dapat membukakan pintu rezeki, mengobati orang sakit, mampu meredakan kemarahan Allah dan mengurangi kesakitan ketika sakaratul maut. Harta kalian tidak akan berkurang jika dibagikan.
Mari belajar filofosofi terima kasih. Banyak orang hanya mau terima. Tapi tidak mau mengasih. Ibarat gelas, jika terus menerima air, maka akan luber dan terbuang sia-sia. Tapi jika air itu dikasihkan untuk menyiram tanaman, minur air, ataupun hal yang positif, akan jauh lebih bermanfaat gelas dalam air tersebut. Begitu juga dengan apa yang kita punya saat ini. Akan jauh lebih manfaat jika kita kasihkan ke yang memerlukan.
Dalam masa pandemi corona ini, sangat diperlukan kepedulian antar sesama. Sangat diperlukan implementasi dari semangat terima dan kasih. Hal ini penting agar diantara kita bisa saling mengingatkan dan menguatkan. Covid-19 telah menghantam semua lini kehidupan.Â
Banyak perusahaan gulung tikar, yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja. Orang yang awalnya mapan bisa menjadi miskin, yang miskin semakin terpuruk. Kondisi yang awalnya ramai, tiba-tiba menjadi sepi tanpa interaksi. Tempat ibadah yang awalnya ada aktifitas peribadahan, kini sepi. Semuanya itu dilakukan untuk meredam penyebaran virus corona.
Karena itulah, tidak perlu bersedih dengan adanya pandemi di bulan suci ini. Tidak perlu protes, tidak perlu complain. Mari kita berkomitmen bersama untuk melawan covid ini. Mari kita bantu pemerintah, dengan cara tidak keluar rumah. Mari kita saling bantu dengan membangun kepedulian antar sesama. Tetap jaga kesehatan, perbanyak ibadah, agar pandemi di bulan Ramadan ini segera bisa terlewati. Ingat, tetap di rumah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI