Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berperilaku Sesuai Pancasila, Maka Keberagaman Tetap Terjaga

19 September 2019   07:24 Diperbarui: 19 September 2019   07:26 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila adalah sebuah kesepakatan antara berbagai kepentingan yang ada. Pancasila juga merupakan kesepakatan antara para pendiri negeri ini, agar semua orang punya hak dan kewajiban yang sama. Dan Pancasila bersifat lentur, tidak kaku, dan mampu menyesuaikan perkembangan zaman. 

Terbukti dari pertama kali dibuat, Pancasila mampu menyatukan semua keberagaman di negeri ini, untuk tetap satu dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia.

Perlu lagi merenungkan kembali tentang nilai-nilai Pancasila saat ini. Bukan untuk mempermasalahkan, bukan untuk mempertentangkan, tapi untuk direnungkan, apakah kita benar-benar telah menjalankan nilai dalam Pancasila atau belum. 

Misalnya, saat ini banyak sekali ujaran kebencian yang muncul dalam sekitar kita. Baik itu di dunia maya. Banyak sekali persekusi hanya karena berbeda keyakinan. 

Banyak orang mengklaim dirinya paling benar, dan menilai orang lain salah bahkan kafir, hanya karena berbeda keyakinan. Pandangan semacam ini jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

Dalam Pancasila, kita diajarkan tentang nilai-nilai Ketuhanan. Bahwa semuanya yang ada saat ini tidak berjalan sendiri. Semuanya ada karena Tuhan YME. Karena semuanya itu ada karena Tuhan, maka setiap warga negara Indonesia harus menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 

Itulah kenapa semua orang itu memiliki agama atau keyakinan tertentu, agar kita tidak lupa. Dan di Indonesia itu tidak hanya ada Islam, tapi juga ada Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. 

Di beberapa pedalaman, mungkin juga masih ada yang menganut aliran kepercayaan. Mereka semua juga mempunyai kedudukan yang sama dengan masyarakat muslim, yang kebetulan mayoritas di Indonesia.

Tapi dalam prakteknya, masalah perbedaan agama ini seringkali masih jadi pertentangan. Kelompok minoritas masih saja kadang mendapatkan intimidasi, diskriminasi dan persekusi. 

Bahkan ada juga tempat ibadah yang disegel karena alasan ini itu. Bukankah kebebasan beragama dan beribadah itu hak setiap warga negara? Namun kenapa masih saja ada pihak-pihak yang melanggar? Di negeri ini juga kadang masih ada ujaran kebencian dan provokasi yang bernuansa SARA. 

Dan semuanya itu disebarluaskan dan dipraktekkan dimana-mana. Padahal dalam Pancasila kita diajarkan untuk saling memanusiakan manusia. Artinya, kita mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun