Mohon tunggu...
Herry Gunawan
Herry Gunawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang pemuda yang peduli

Saya seorang yang gemar fotografi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hilangkan Ego Pribadi, Bangunlah Toleransi demi Negeri

16 Maret 2019   06:39 Diperbarui: 16 Maret 2019   06:43 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhinneka Tunggal Ika - www.cakrawarta.com

Salah satu semboyan yang terkenal di Indonesia adalah bhineka tunggal ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini terus ditanamkan ke setiap generasi dari dulu hingga saat ini. Indonesia mempunyai banyak suku yang tersebar di setiap propinsi yang ada. 

Masing-masing suku itu pun  melekat adat, budaya, agama dan bahasa yang berbeda-beda. Dalam konteks itulah, menjaga semangat bhineka tunggal ika menjadi penting untuk selalu terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam dunia nyata ataupun dunia maya.

Semangat bhineka tunggal ika adalah semangat untuk saling menghargai dan menghormati antar sesama. Semangat untuk tidak saling membenci, saling mencari kesalahan, ataupun saling menebar kebohongan. Hal ini juga diperkuat masing-masing suku dan daerah tersebut, juga mempunyai nilai-nilai kearifan lokal yang berbeda. 

Meski berbeda, semangatnya juga masih tetap menjaga kedamaian dan ketenteraman bersama. Tak heran jika dari dulu sudah ada semangat gotong royong. Dan semangat baik inilah yang harus terus kita jaga dan tularkan ke generasi penerus.

Untuk melestarikan nilai-nilai positif tersebut, para pendiri bangsa ini juga sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara republik ini. Dasar negara ini berisi nilai-nilai yang lahir dari budaya bangsa. 

Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan. Dan semua nilai itu menghilangkan yang namanya ego pribadi dan kelompok. Yang ada mengedepankan kepentingan bersama, demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di era milenial seperti sekarang ini, disaat kemajuan teknologi mengendalikan hampir semua kebutuhan kita, semangat dan nilai-nilai positif itu pelan-pelan mulai memudar. Saling menghargai berganti dengan saling membenci. Saling menghormati berganti saling persekusi. Semuanya itu terus bermunculan seiring masih kuatnya bibit radikalisme dan intoleransi di tengah masyarakat. 

Di tahun politik ini saja, hate speech dan hoax begitu massif bertebaran di dunia maya. Bahkan dalam kehidupan nyata, diantara kita tanpa sadar juga melakukan hal yang sama. Bahkan beberapa tempat ibadah juga sempat digunakan untuk menebar bibit kebencian dan intoleransi.

Mari kita sudahi ini semua. Karena kebencian dan kebohongan demi ego pribadi dan kelompok, justru akan merugikan negeri ini sendiri di kemudian hari. Indonesia merupakan negara besar, yang membutuhkan generasi yang toleran, yang mau saling menghargai dan menghormati antar sesama. 

Indonesia adalah negara damai, bukan negara konflik dan jangan terus diprovokasi yang bisa berpotensi melahirkan konflik di tengah masyarakat. Saling mengedepankan toleransi, akan membuat keragaman negeri ini terjaga. 

Dengan terjaganya keragaman ini, maka Indonesia aakan menjadi negari yang tenteram seperti yang kita inginkan bersama. Dan dengan terjaganya keragaman ini, persaudaraan antar umat manusia akan selalu terjaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun