4. Penyediaan Akses ke Beragam Sumber Belajar Â
Dalam Kurikulum Merdeka, literasi juga mencakup kemampuan untuk mengakses berbagai sumber informasi, baik berupa buku cetak, artikel digital, video pembelajaran, atau media sosial yang dapat digunakan untuk memperkaya wawasan. Penyediaan berbagai sumber belajar ini penting agar siswa dapat mengembangkan kemampuan literasi informasi yang kuat dan dapat memilah serta memilih informasi yang akurat dan berguna.
5. Peningkatan Literasi Digital Â
Seiring dengan kemajuan teknologi, literasi digital menjadi bagian penting dalam kurikulum ini. Siswa dilatih untuk tidak hanya mengakses informasi melalui perangkat digital, tetapi juga untuk mengkritisi, menyaring, dan memanfaatkan informasi secara bijak. Oleh karena itu, pembelajaran literasi digital menjadi fokus utama dalam mengembangkan kemampuan siswa di era digital.
Tantangan dalam Implementasi Literasi pada Kurikulum Merdeka
1. Keterbatasan Sumber Daya
Meskipun Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas, tidak semua sekolah memiliki sumber daya yang memadai, baik dari segi fasilitas, buku, maupun perangkat teknologi yang mendukung pembelajaran literasi. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan pemerataan akses pendidikan dan sumber daya di seluruh daerah.
2. Kesiapan Guru dalam Mengimplementasikan Literasi Â
Guru memegang peranan kunci dalam pengembangan literasi, namun tidak semua guru memiliki keterampilan yang cukup dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran berbasis literasi. Pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru menjadi sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi kurikulum ini.
3. Kebiasaan Membaca yang Masih Minim
Kebiasaan membaca yang masih rendah di kalangan siswa menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan peran aktif dari orang tua, masyarakat, dan sekolah dalam menciptakan budaya literasi, mulai dari menyediakan akses ke buku-buku yang menarik hingga mengadakan kegiatan yang dapat merangsang minat baca siswa.