Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Usaha Bengkel Las dan Teknik-teknik Pengelasan

14 November 2023   15:46 Diperbarui: 14 November 2023   15:53 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha Bengkel Las dan Teknik-teknik Pengelasan

Melakukan proses pengelasan bukanlah perkara mudah, memerlukan teknik-teknik khusus. Dan setiap orang memiliki teknik yang berbeda dalam mengaplikasikannya.

Namun semua berujung pada hasil akhir yang sama, yakni membuat suatu lasan yang kuat tidak mudah lepas. Dan untuk itu dibutuhkan skill tersendiri pada bidang las dari industri besi yang beragam.

Yang mana mengelas bukan cukup sekedar menempelkan media las semisal besi tempa satu dengan lainnya yang kemudian dipanasi dengan suhu yang cukup tinggi.

Dokpri
Dokpri
Guna disatukan hingga benar-benar rekat dengan kawat las, dan menghasilkan lasan yang kuat paripurnanya hasil dari proses pembuatan pagar design minimalis/pagar berbahan besi tempa,

Teralis-teralis elegan, tangga memutar, kursi taman, tutupan selokan dan lain sebagainya yang mana kesemuanya berbahan dasar besi dan melalui serangkaian proses perangkaian mentahan besi.

Dari memotong, pembentukan penyambungan di setiap sudut, menghasilkan pengerjaan yang halus hingga memadu padankan besi mengikuti desain pengorder yakni produk yang diminati konsumen.

Dokpri
Dokpri
Namun sejatinya dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM), yang piawai dibidangnya dan yang pastinya, seseorang yang biasa malang melintang di industri las.

Sebab untuk melakukan pekerjaan tersebut tidaklah mudah, butuh pelatihan serta jam terbang tinggi hingga mencapai tingkatan Experd. Tak sekedar asal bisa ngelas, yang akhirnya lekas lepas dan kepercayaan konsumen pun ikutan lepas.

Pekerjaan mengelas memiliki risiko tinggi, tak semua orang dapat melakukan melainkan orang-orang yang terbiasa bergelut dibidangnya. Dan tahu berkisar pengetahuan perihal dunia pengelasan.

Dokpri
Dokpri
Serta diperlukannya mengikuti prosedur pengamanan guna meminimalisir risiko yang ditimbulkan, adapun resiko tersebut meliputi :
~ Iritasi mata lantaran terkena percik bunga api
Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
~ Luka bakar ringan akibat terkena pentalan api
~ Luka bakar melepuh oleh sebab terkena bakar
~ Gangguan pendengaran pada  telinga
~ Nyeri otot di sekitar anggota tubuh
~ Menderita pegal akibat posisi tak sempurna
~ Yang paling parah rusak klenjar-klenjar air mata. Sehingga mata berair terus

Oleh karena itu dianjurkan guna menggunakan pengaman pada saat melakukan aktivitas pengelasan :
~ Pakaian Las (Apron)
guna melindungi dari suhu panas serta terkena percikan bunga api selama proses pengelasan berlangsung
~ Topeng Las (Helm)
berfungsi melindungi area wajah dari panas suhu las, percikan api, sinar las yang masuk ke dalam mata langsung
~ Sarung Tangan Las (Welding Gloves)
untuk melindungan tangan dari panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan dan percikan bunga api (Spater)
~ Masker Las
yang memiliki kegunaan sebagai pelindung dari asap las yang dihasilkan dari bahan kimia, lelehan dari material las
~ Sepatu Las
sepatu berbahan kulit dan terbuat dari plat baja di bagian depan, berfungsi sebagai pelindung kaki dari tertimpa benda berat/tajam. Sepatu bersifat Isolator, sebagai pelindung dari bahaya sengatan Listrik

Mengelas sejatinya tak mudah butuh serangkaian pengalaman, dan terjun secara langsung kedalam dunia las. Di mana pekerjaan tersebut amat sangat berat serta memiliki risiko tersendiri namun jika dengan prosedur dan dilengkapi dengan alat-alat pengaman. Niscaya dapat meminimalisir bahaya.

Tak ada pekerjaan yang tak memiliki risiko semua pekerjaan pasti ada risiko. Tetap semangat bergelut dan berkecimpung di dunia las meski panas.

Jakarta, 14/11/2023
Hera Veronica Suherman

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun