Sepercik Tinta
Lembar putih ternoda
sepercik tinta
melukis rindu tak berupa
hanya dapat di rasa
Seperti helai udara
tak kasat mata
namun silirnya beri pertanda
bahwasannya ia ada
Adakalanya secarik rindu
dibiar terbengkalai
bukan lantaran lalai
memahat rindu membatu
Menjadi sebongkah arca
hiasi di setiap sudut sepi
ruang-ruang kosong
tak berpenghuni
Sepercik tinta menggurat
sedalam urat redam penat
di kuntum rasa bunga jiwa
yang mereka bilang ingin dibabat
Dipangkas hingga nyaris habis
sebab terlaknat bermula dari sepercik
mencipta sekumpulan larik
di antara sela kaki jangkrik
Sepercik tinta isi jiwa
H 3 R 4
Jakarta, 14/02
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!