Di Hadapan Kopi Aku Mati Kutu
Secangkir kopi di atas meja kayu
bangkitkan sepercik dahagaku
untuk reguk pahit di antara
kental dan pekatmu
Kuraih ujung kuping cangkir
menikmati setiap tetesan
sejenak lupa kau yang
berkali-kali mangkir
Kuseruput genangan nikmat
buat jiwa seakan semaput
resah sontak terenggut
kepala tersungut
Di hadapan secangkir kopi
aku sungguh mati kutu
takada secuil gerutu
hanya membisu
Nikmati tegukan demi tegukan
tak terasa hanya menyisa
tebal endapan ampas
di dasar gelas
Aku amat mencandu aroma
dari tubuh kahwa yang
telah remuk lantas
menjadi serbuk
Sebagaimana aku mencandumu
meski kau keras dan batu
namun kerap buatku
terjerembab rindu
H 3 R 4
Jakarta, 29/09/2022