Jemari Lentik Mencekik
Jemari lentik
mencekik batang sigar
yang tak pernah memekik
meski disulut pematik
muntahkan remah bara
Bola mata melumat sekenanya
tembok tebal hampa
menyeruak pintu jiwa
mereguk genangan senyap
menyelinap dengan cara mengendap
Netra dilumuri nanar
aku suka ingar-bingar
buat pikirku liar tak tentu arah
namun kali ini bingar raib
dan gaduh seperti lumpuh
Selalu saja kubiarkan
diri terpental pada koridor panjang
sepanjang bentang angan
kususuri meski terseok
bahkan tersungkur di kaki waktu
Kesepian kian menggila
menjamah jiwa layaknya petikan
senar gitar putus satu talinya
denting yang berlagu sontak bisu
terkatup di ujung lidah waktu
Jemari lentik terus mencekik
berharap persoalan pelik
terberai seperti kepulan asap
penuhi penjuru ruang
di antara lengang melenggang
Batang-batang tercekik
jadi saksi hening memengal bingar
dan bingar pun terkapar
aku menggelepar bak tertampar
di antara liar imaji
H 3 R 4
Jakarta, 14/09/2022