P E K A K
Di sudut ruang
di bawah jajaran anak tangga
riuh suara-suara seakan
berputar di atas kepala
menerabas labirin telinga
pekak layaknya tawa tergelak
Dan bayang-bayang
lengan hitam seperti
menuding ke arah kening
buat serasa kian tersudut
di pojok seraya mendekap takut
di antara jemari menggapai-gapai
Tawa terbahak merobek
gendang telinga dan seakan
menabuh genderang gaduh
di antara erang suara mengaduh
tetap tawa lepas tak henti bergema
di dinding-dinding pecahkan senyap
Nafas ketakutan amat cepat
secepat getar kilat merambat
di sela hela tersengal
di tajam pedang waktu
yang sedianya memenggal
nadi-nadi gusar tercecer
Suara-suara aneh entah
dari mana datangnya menyeruak
dari lubang gelap di lorong pikir
seakan bergrilya dan mengendap
aku amat terteperangah
ditengah terengah nan lelah
Suara-suara itu semakin kencang
kendati kututup rapat-rapat telinga
namun tetap dapat merangsek masuk
tak ubahnya jarum menusuk
mencipta dengung teramat keras
sontak pikir kacau dan terhempas
H 3 R 4
Jakarta, Â 04/06/2022