Selongsong Aksara, Pecahan Sastra, Milik Pujangga
Lentur jemari sang penyair
meliuk di tepian malam
kala netra terjaga enggan pejam
kendati waktu merangkak
hingga jauh malam dan
jarum waktu pun tumbang
Jemari lincah menari
muntahkan selongsong aksara
dari bedil pikir di kepala
hingga jadi sepotong cerita
pecahan-pecahan sastra
nan sahaja guna dicerna
Sang penyair genggam pena jiwa
tuangkan genangan asa
dalam baki tinta lalu merajah
di secarik lembar malam
lintasi tebing-tebing sepi seraya
melumat purnama nan pasi
Disinari sepasang sorot mata
tajam burung hantu
atau sedianya dininabobokan
lolongan Serigala mengajak
lelap dalam dengkur
lintasi jelaga kelam suram
Seraya menatap kerling nakal
gemintang merupa serpihan
mutu manikam tercecer di
hamparan pekat sembari
memunguti aksara melonjak-lonjak
hingga menjadi berlembar sajak
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 06/01/2022