Dan Kau pun Berlalu Menuju Ambang Pintu
Dan kau pun berlalu
aku hanya mampu
pandangi punggungmu
perlahan menjauh
menuju ambang pintu
hingga lamat-lamat
tak terlihat lagi
namun menyisa kental aroma
kemarahan membekas
pada daun pintu yang koyak
pada pecahan kaca terserak
pada rasa kesal yang
kau jerang hingga mencapai
titik didih naikan suhu emosi
dalam hati dan kau pun
luapkan amarahmu
yang mudah meledak
dengan kepal tinju
yang kau layangkan
pada benda-benda tak bergerak
aku hanya mampu tergugu
dengan lidah teramat kelu
seraya menutup bibirku
dengan ujung jemari
inikah kau yang ku kenal dahulu
rupanya kehidupan
mengeraskanmu sekeras batu
sorot mata ku melepasmu sendu
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 05/01/2022