Meja Bundar dan Rindu yang Kian Hambar
Puntung rokok jumpalitan di asbak
selepas tubuhnya disesap
berharap ingatan tentangmu menguap
selepas tebal kepulan kelabu lesap
secangkir genangan pekat
serasa pahit dalam kecap
sepahit rasa di ujung lidah
buat menelan ludah
berteguk genangan pekat kureguk
dari bibir gelas nan halus
sesaat jelang menyisa endapan ampas
seiring cairan pekat menyusut surut
bungkus sigar terkapar di muka meja bundar
menanti diraih kemudian
diselipkan di sela jemari
kini hanya menyisa tiga batang
dalam posisi rebah memanjang
pematik api diam tak bergeming
selepas disulut membakar habis
cacahan tembakau dan silir bayu lantas
membawa aroma khasnya hingga melipir
terhidu endus penciuman
tercium anyir aroma luka
dan di atas meja bundar
selaksa rinduku kian hambar
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 28/12/2021