Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair-Syair yang Tak Pernah Padam

16 Desember 2021   10:10 Diperbarui: 16 Desember 2021   14:01 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: wattpad.com

Syair-syair yang Tak Pernah Padam

Malam...
hanya ditemani temaram cahaya lilin
yang apinya sesekali meliuk di ujung sumbu
berwarna kehitaman sepekat arang
netra belum jua pejam direjam kantuk
yang memagut lembut pelupuk
membawa raga lelap di pangkuan malam
peraduan senyap sesenyap rindu
yang hadir mengendap

Runcing pena menari di tepian malam
syair-syair yang tak pernah padam
ditoreh sang penyair yang kesepian
menggurat perihal sesaknya
nafas kerinduan di paru asa
yang dikembang kempiskan kenyataan
ia hanya mampu tergugu menahan
derita rindu yang getarkan kalbu

Inginkan sua melumat senyum
menyibak tirai kesepian
memeluk sedemikian erat
mengecup luka yang koyak
mengisi ruang hampa tak berpenghuni
memulas tembok warna pucat pasi
pada dinding hati yang serupa batu
lantaran peristiwa di masa lampau

Dan sejatinya baki tinta berisi
genangan rindu tak pernah kosong
runcing pena acapkali menggurat
larik-larik sendu di atas selaksa bisu
pada secarik puisi yang kian usang
menuntun ingatan menelusuri lorong masa
laksana rangkaian gerbong kereta
melibas bentang rel nan amat panjang

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 16/12/20211

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun