Angkat Gelasmu, Kita Bersulang untuk Sebuah Kekalahan
Dari sudut balkon apartment
perayaan kecil berlangsung
ditingkahi megah kota bermandi cahaya
"Angkat gelasmu" ujarmu
kita bersulang
untuk sebuah kekalahan
Aku mengkernyitkan dahi
seraya menatapmu keheranan
dengan hati diliputi tanda tanya
Pada umumnya orang
merayakan sebuah kemenangan
namun mengapa kau justru sebaliknya
Kalimat itu meluncur begitu saja
dari bibirku sepertinya aku
ditampar kebingungan
Dan denting gelas pun beradu
tak terelakan terdengar nyaring
lalu kita reguk bersamaan
Aku tak pernah peduli
dengan sebuah kemenangan
tak ada satu pun kemenangan
Yang aku jadikan tonggak perayaan
terlebih membuatnya menjadi
sebuah perhelatan megah
Aku tak tertarik untuk itu
persetan dengan kemenangan
sebab kemenangan bukan jadi tujuanku
Sebab sejatinya aku hanyalah
orang yang dipecundangi oleh waktu
dan selalu menjadi orang yang kalah