Laut Menenggelamkan dan Menjadi Kubur Abadi Kasihku
Ombak ganas menghempas
badai buas menerjang
seperti tangan-tangan hitam
milik malaikat kematian
hendak menggapai-gapai
riuh jilat petir menyambar
dengan suara menggelegar
manabuh bingar
di gendang telinga
berkelebat kilat cahaya
air laut pasang bergelombang
deburnya mengaduk-ngaduk
menyeret kapal beputar-putar
di atas arus deras pusaran air
sesaat kemudian
lambung kapal pecah
dan limbung menghantam karang
lalu karam di dasar lautan lepas
menyisa bangkai berkarat
dan jasad kasihku ikut terkubur
dan terbenam di dalamnya
bersamaan rintihan pilu serta
kepedihan hati menyisa kesedihan
mendalam laksana kangker ganas
buatku menatap lautan lepas
dengan wajah pias
dan aku berkabung untuk selamanya
laut menjadi kubur abadi kasihku
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 6/12/20211