Di Ujung Lorong Mati Suri
Menelusuri lorong kelam
dengan lengan erat tergenggam
sosok pria berjubah hitam
seraya mengusung benda tajam
Membawa menuju cahaya terang
buat mata silau bukan kepalang
melangkah di antara gamang
mengusik di sela tenang
Lorong terbentang serasa amat panjang
laksana koridor yang tak berujung
dicengkram ketakutan menggelinjang
di tapak jejak terpampang
Terus saja diseret langkah
meski tapak kaki rasa lelah
tanpa terucap sepatah kata
menghampiri sumber cahaya
Hingga setiba disana
menyeruak cahaya benderang
buat mata pejam sesaat
lantas membuka kelopak mata
Seraya lamat-lamat terdengar
suyup-sayup bisik di telinga
suara tak dikenali berujar
"Belum tiba saatnya tuk pulang"
Seiring genggaman terlepas dan
nafas yang seakan tercerabut
telah kembali menghuni raga
seperti semula di antara
Kelopak yang bergerak-gerak
kemudian membuka dan terbelalak
jalan panjang itu telah berakhir
menemui ujungnya seiring terbangun
Dari mati suri
menatap wajah-wajah
tersaput aura sendu serta
tatap mata sembab
Menatapku yang tersadar
dari koma berkepanjangan
lantas kudapati diri gelagapan
ada apa gerangan... ???
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 4/12/20211