Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tubuh Telanjang Tanpa Sehelai Benang, Perut Riuh Dendangkan Lapar

18 Agustus 2021   20:00 Diperbarui: 18 Agustus 2021   20:03 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : ambroseehirim.com/Terra Collection

Tubuh Telanjang Tanpa Sehelai Benang, Perut Riuh Dendangkan Lapar

Teronggok periuk nasi diletakan
tak jauh dari tempatnya
duduk beralas pasir

Perut membuncit telanjang
tanpa sehelai benang
tutupi tubuhnya

Pantat legam duduk di atas
serpihan pasir seakan
tak rasakan gatal

Seraya melemeti sisa nasi
lekat di centong kayu
dengan ujung lidah

Lidahnya terus saja meliuk-liuk
menjilat lagi dan lagi dan
seakan enggan berhenti

Nikmat bulir-bulir nasi sisa
tertinggal di legok sendok
tandas digilas lidah lapar

Masih liar melemet rasakan nikmat
sensasi melumat di ujung lidah
indera pengecap rasa
 
Kendati kantong nasi tak pernah
mencicipi rasa kenyang dan
perut acapkali riuh

Dendangkan nada-nada lapar
membahana buat sukar guna
tidur dalam dengkur

Kau yang berambut kriwil
buat hatiku terjawil
berselimut haru

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 18/08/2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun