Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebidang Kayu Bersua Ketukan Palu Milik Seniman Ukir

25 Juli 2021   16:05 Diperbarui: 25 Juli 2021   16:12 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : House & Garden  Magazine UK

Sebidang Kayu Bersua Ketukan Palu Milik Seniman Ukir

Tajam ujung lempeng pahat ikuti alur cetakan tertera, di atas sebidang kayu. Diketriknya dengan kepala palu penuh kehati-hatian serta ketelatenan.

Guna menonjolkan dimensi objek gambar hingga nampak keluar, pada permukan papan datar. Terus dipahatnya ragam motif yang diingini dengan perkakas ukir

Diukir hingga Lamat-lamat media kayu koyak lantaran, tajam mata pahat menembus tubuh kayu tiada henti mengetrik. Ikuti alur bentukan kaya mengusung unsur artistik.

Ukiran di sebidang kayu tak secepat kilat rampung, butuh proses yang amat panjang dibelakang. Hingga benar-benar paripurna tiada cela dapat dinikmati keindahannya.

Dibalik keindahan pahatan lengan yang miliki jiwa seni, ternyata ada tingkat kesulitan yang sedianya disikapi dengan kesabaran hingga kelak mencipta kesempurnaan bentuk.

Di atas sebidang kayu jari-jemari mumpuni milik para seniman ukir menari, tanpa kenal waktu ikuti irama gerak mata pahat yang dipukul kepala palu dengan ribuan kali.

Di atas papan kayu terpahat sebuah mahakarya bercita rasa seni tinggi, yang sejatinya dapat dinikmati oleh panca indera. Dan keindahannya sungguh luar biasa.

Keindahan yang dihadirkan oleh tangan-tanga berjiwa seni, serta berdaya jual tinggi. Oleh sebab seni tak miliki batasan serta tolak ukur. Barang siapa ingin miliki,

Benda bernilai seni tinggi maka bersiaplah merogoh kocek lebih dalam.

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 25/7/2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun