Cerita Hujan
Tik.tik.tik.
bulir-bulir air membentur
helm pelindung kepala
Tergelincir di kaca spion
kemudian bergelayut manja
bak bulir embun dini hari
Meleleh di stang hingga akhirnya
luruh basuh wajah aspal dari
saputan tebal bedak debu
Rinai hujan laksana
tajam jarum-jarum air
dihempaskan ke pori bumi
Perih pedih menusuk mata
buat pengendara kuyup
kebasahan berlarian
Belingsatan mencari-cari
tempat berteduh sembarang
di halte di emperan toko
Di bawah kolong jembatan
berdesakan berjubelan
berdiri menatap beku
Seraya berharap dalam hati
hujan segera reda hingga dapat
kembali melanjukan perjalanan
Sampai tiba di rumah
tempat dekapan hangat
memeluk sedemikian erat
Menghantarkan baki berisi
secangkir kopi panas
dengan senyum seulas