Sudut Mata Meruncing
Sudut mata menajam meruncing
namun tak melihat dunia secara sempit
layaknya mereka yang miliki sepasang mata
Terbelalak lebar yang terkadang
menatap nanar lagi liar seakan ingin
menerkam dan melumat mentah-mentah
Mata jendela hati membuka celah
menyeruak lebar pintu-pintu ruang jiwa
yang terkadang tersesat dipekat labirin asa
Hingga tak tahu arah pulang
bagi jiwa-jiwa yang terlunta ditengah
jejak-jejak kembara menuju lorong senyap
Sorot mata menangkap gurat luka
tersayat pedang waktu terasa ngilu
di ujung hati beku sebeku sebentuk rasa
Mata membaca kedalam samudera
atma ditengah centang perenangnya
sebentuk rasa yang merupa lukisan abstrak
Di linimasa yang dapat berubah
wujud sesuai suasana hati mengurat
saputan kuas dengan beraneka warna
Matamu dan Mataku merupa
lautan rasa yang tak terukur dalamnya
sekali waktu dapat diselami kendati sunyi
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 14 Mei 2021 | 11:53