Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pak Tua Berjanggut dan Bidak Caturnya

13 April 2021   14:05 Diperbarui: 13 April 2021   14:08 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Steller Create Beautiful Social Media Stories

Pak Tua Berjanggut dan Bidak Caturnya

Terselip sebatang kretek
disela jari nan keriput
sesekali dikernyitkannya dahi
hingga kian bertambah kisut

Seraya sorot mata tajam
setajam tebasan kelewang
menatap cermat langkah bidak
di atas papan kotak-kotak

Tak dibiarkannya lawan
dengan leluasa melahap
bidak catur miliknya dan
menjebol benteng pertahan

Sesekali ia menghela nafas
disertai kepulan asap tebal
setebal hasratnya menangkan
pertarungan sengit duel strategi

Mimik serius terpahat di wajah
di antara helai kumis dan janggut
yang menutupi mulut sesekali
berayun-ayun diterpa angin sepoy

Pak tua teramat lihai memeta
langkah-langkah musuhnya
dengan sangat cermat serta
penuh perhitungan di setiap detiknya

Pikirnya permainan ini harus
diakhiri dengan kemenangan
tak perlu tergesa sebab masih
banyak jurus dapat diandalkan

Guna memukul musuhnya telak
membuat lawan terbelalak
kemenangan berpihak
dan hati kecil bersorak

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 13 April 2021 | 14:05

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun