Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekerat Asa di Gunung Sampah

28 Oktober 2020   18:25 Diperbarui: 28 Oktober 2020   18:28 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekerat Asa di Gunung Sampah

Di antara tumpukkan sampah
beraroma busuk lagi menyengat
tajam menusuk-nusuk penciuman

Berbaur dengan lalat serta ulat
yang riuh beterbangan
dengan suara nan bising

Mengakrabi rasa jijik
mengais barang-barang bekas
hasil limbah rumah tangga

Di tempat akhir pembuangan
sampah-sampah yang di angkut
truck-truck berbadan lebar

Di bukit sampah
di gundukkan kotoran
di timbunan rongsokkan

Di panggulnya
berkarung-karung harapan
akan barang yang masih layak

Guna dikumpulkan
di rumah-rumah bedeng
lalu di jual ke pengepul

Hari ke hari mengais sampah
gunung sampah tempatnya
mendulang kepingan rezeki

Dengan tubuh tersaput dekil
menguar aroma apek
terpanggang garang mentari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun