Asaku Luluh Lantak
Langit di atas kepalaku seakan runtuh
dan reruntuhannya menimpaku
Kali ini benteng pertahananku jebol
dan aku tak kuasa membendung air mata ini
Agar tak jatuh berderai membasahi pipi
kuhapus dengan telapak tanganku
Namun lagi-lagi butiran-butiran bening
mengalir kian deras menganak sungai
Membuat nafasku terasa sesak
dan aku terlempar dalam isak
Perasaanku tak ubahnya kristal
yang dihempaskan ke lantai dengan keras
Hingga hancur berkeping-keping
seraya terdengar bunyi yang amat nyaring
Menyisakan serpihan-serpihan beling
tececer dan terserak tajam lukai
Aku merasa seperti gelas kosong tak terisi
kurasakan hampa yang tiada bertepi