Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Senyum Budhe Penjaja Mie Ayam

1 April 2020   06:10 Diperbarui: 1 April 2020   07:26 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedai Mie Ayam Budhe menjadi tempat makan favorite-ku, cita rasanya yang khas membuat lidah tak henti bergoyang dan membuat aku addict. Untuk selalu kembali dan kembali lagi ketempat itu.

Budhe berjualan di teras rumahnya yang tampak bersih, terawat dan asri. Hijau dedaunan dan pepohonan rindang memanjakan mata dan membuat udara di sekitar terasa sangat sejuk.

Seperti biasanya budhe menyambutku dengan senyum ramahnya, tatkala melihat kedatanganku. Wanita berperawakan mungil dengan potongan rambut pendek yang membuat wajahnya terlihat segar itu menyambutku.

Tanpa banyak bertanya lagi ia sudah tau pesananku "Mie Ayam Karo sikil". Dan sudah seperti di rumah sendiri saat budhe tengah membuatkan pesanan untuku, aku mengambil sediri minuman segar dari peti sejuknya.

Tak lama berselang budhe datang dengan membawa baki berisi pesananku, dengan keramahannya disertai seulas senyum budhe-pun mempersilahkanku untuk memakan hidangan yang tersaji di meja.

Sebelum menyantap makanan kesukaanku yang sangat menggugah selera itu, aku berdo'a terlebih dahulu. selepas itu dengan lahapnya aku memakan mie ayam buatan budhe, yang terkenal nikmat tiada duanya.

"hmm... very delicious...!"
"meuni raos pisan euyyy..."

Bundhe selalu menjaga kualitas makanannya, sekalipun harga membumbung tinggi budhe tidak pernah menggantinya dengan bahan makanan yang kualitasnya rendah. Karena rasa itu  terletak di ujung lidah, dan rasa itu tidak mungkin bisa berdusta.

Rasa tidak bisa menipu. Yang enak sudah pasti enak untuk di nikmati, di makan hingga tandas tak tersisa. Dan pelanggan pasti akan selalu kembali lagi dan lagi.

Budhe mensiasatinya mengurangi sedikit saja dari porsinya, namun harga tetap sama. Dari waktu ke waktu budhe selalu menjaga cita rasanya mie ayam olahannya dan rasa itu tidak pernah berubah sedikitpun hingga kini.

Membayangkan semangkuk mie + ceker ayam membuat liurku serasa ngeces terus.

Written By Hera Veronica
Jakarta, April 1,2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun