Mohon tunggu...
Heny Piti Hary
Heny Piti Hary Mohon Tunggu... Perawat - a Nurse

a Nurse who graduated from D3 who is continuing her studies to the S1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Preceptorship dalam Meningkatkan Profesionalisme Perawat

7 Juni 2022   20:30 Diperbarui: 7 Juni 2022   20:47 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kualitas pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dipengaruhi oleh bagaimana nilai-nilai profesionalisme yang dimiliki oleh perawat untuk menjadi perawat profesional. Nilai-nilai profesionalisme keperawatan adalah sebuah fondasi dari praktik, yang dijadikan petunjuk bagi seorang perawat dalam berinteraksi dengan pasien, rekan sejawat dan tenaga kesehatan lain serta masyarakat umum. 

Berdasarkan AACN (2008) nilai-nilai profesionalisme keperawatan terdiri dari Altruism (kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain), Autonomy (hak untuk menentukan nasib sendiri), Human Dignity (penghormatan terhadap nilai dan keunikan yang melekat pada individu dan populasi),  Integrity (bertindak sesuai kode etik dan diterima standar praktik) dan Social Justice yang berarti perawat bertindak secara adil tanpa memandang status ekonomi, ras, etnis, usia, kewarganegaraan, disabilitas, atau orientasi seksual pasien. 

 Nilai-nilai profesionalisme ini dapat dipelajari dan ditumbuhkan sedari menempuh pendidikan di perguruan tinggi, kemudian diasah dan diperkuat ketika sudah terjun langsung ke dunia kerja. Namun, ada kalanya perawat dalam melakukan praktik lapangan dapat menjadi lalai dalam menerapkan nilai-nilai profesionalisme hingga terjadi pelanggaran etik dan moral. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti “syok realita”, beban dan tuntutan kerja yang tinggi, maupun kurangnya evaluasi supervisi. 

Rizany, Ichsan (2018:155) berpendapat bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengembangan kompetensi perawat adalah kepatuhan terhadap profesionalisme. Preceptorship, merupakan bagian integral dari pengembangan profesionalisme, memberikan bimbingan untuk perawat baru mendapatkan pengetahuan dasar, keterampilan, sikap profesional, mengelola kecemasan untuk beradaptasi dengan dunia kerja dan mendorong mereka untuk mempromosikan keselamatan pasien. 

Sherrod, Dennis (2020:50) mengatakan, supaya program ini mencapai keberhasilan, seorang preseptor harus bersedia dan berpengetahuan luas dalam peran mereka, baik secara klinis maupun sebagai instruktur. Karakteristik penting yang harus dicari dalam calon preseptor adalah pengalaman, sikap positif, kecerdasan emosional, kesabaran, kepedulian, kemampuan untuk mengevaluasi kinerja, dan potensi untuk memberikan umpan balik yang efektif. 

Dalam sebuah studi oleh Kalischuck et al, preseptor menyatakan perlunya beban kerja yang lebih ringan, persiapan pelatihan preceptorship lebih lanjut, dan lebih banyak waktu untuk menilai dan membantu perawat baru. Mereka juga merasa perlu adanya peningkatan dukungan dari para pemangku kepentingan. Hal ini dikarenakan preseptor yang tidak siap dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri dengan peran tersebut. Kurangnya kepercayaan diri ini dapat mengakibatkan transisi yang buruk bagi perawat baru dan mungkin dapat meningkatkan pergantian staf perawat serta kehilangan perawat baru yang memiliki potensi. 

Sama pentingnya dengan memilih preseptor perawat yang berkualitas, kita juga harus mempertahankan mereka. Preseptor lebih cenderung berkeinginan terlibat dalam kegiatan unit dan upaya perbaikan ketika mereka diakui dan didukung. Pengakuan dan penghargaan preseptor juga meningkatkan visibilitas unit. Hal ini dapat mengirimkan pesan tidak hanya kepada preseptor, tetapi juga perawat unit lainnya bahwa organisasi menghargai kontribusi mereka dan bahwa peran mereka sangat penting untuk keberhasilan unit.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelalaian perawat dalam menerapkan nilai-nilai profesionalisme dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti “syok realita”, beban dan tuntutan kerja yang tinggi, maupun kurangnya evaluasi supervisi. Dalam menanggulangi persoalan ini, preceptorship dapat menjadi salah satu metode untuk memberikan bimbingan kepada perawat baru mendapatkan pengetahuan dasar, keterampilan, sikap profesional, dan mengelola kecemasan untuk beradaptasi dengan dunia kerja. 

Untuk mencapai keberhasilan metode ini, dibutuhkan dukungan dari para pemangku kepentingan dalam mempersiapkan staf keperawatan dengan mengadakan pelatihan preceptorship sebelum mereka menjadi seorang preseptor. Dalam pelaksanaannya pun diperlukan beban kerja yang lebih ringan bagi para preseptor dan dilakukan evaluasi supervisi secara rutin untuk menghindari kejadian pelanggaran etik dan moral sehingga kualitas pelayanan keperawatan profesional dapat terus dipertahankan.

Referensi:

AACN. (2008). The Essentials of Baccalaureate Education for Professional Nursing Practice. Washington DC.

Dermawan, Deden. (2012, Februari-September). Mentorship dan Preceptorship dalamKeperawatan. Profesi, 8, 1-8.

Fisher, Mary Dee. (2014). A Comparison of Professional Value Development AmongPre-Licensure Nursing Student in Associate Degree, Diploma, and Bachelor ofScience in Nursing Program. Nursing Education Perspectives, 37-42,10.5480/11-729.1.

Rizany, Ichsan. Hariyati, Rr. Handayani, Hany. (2018). Factors that Affect the Development of Nurses Competencies: ASystematic Review. Elsevier Enferm Clin, 154-157.

Sanford, Pamela G & Tipton, Phyllis H.(2016). Is Nursing Preceptor Behavior Changed by Attending a Preceptor Class. Baylor University Medical Center Proceedings, 29(3), 277-279. 

Sherrod, Dennis. Holland, Cecil. Battle, Leslee H. (2020, March). Nurse Preceptor: A Valuable Resource for AdaptingStaff to Change. Nursing Management, 50-53.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun