Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aplikasi Buruk Itu pun Harus Dihapus

23 Januari 2019   08:42 Diperbarui: 23 Januari 2019   15:09 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aplikasi buruk

Ibarat aplikasi buruk yang ada pada suatu perangkat lunak atau software, itulah obesesi, keinginan kemarahan, keserakahan dan lainnya. Dalam buku Soul Awareness by Anand Krishna, www.booksindonesia.com, dituliskan sebagai berikut:

'Bayangkan seperangkat komputer.  Ada 4 unsur;

Pertama, badan kasar kita. Ini bagaikan hardware. Ke dua, ego kita, keakuan kita, yang adalah wujud dari gugusan pikiran serta perasaan atau mind kita. Ini adalah software. Kemudian, ada keluarga dan anak cucu mind, yakni obsesi-obsesi, harapan, impian, dan sebagainya. Nah anak cucu inilah aplikasi-aplikasi yang jumlahnya tidak terbatas. Terakhir, Kesadaran Inti atau Jiwa yang merupakan aliran listriknya-sumber energi yang dibutuhkan untuk mengaktifkan komputer.'

Pikiran, perasaan serta sifat manusia yang buruk mau tidak mau harus lahir kembali. Silakan baca ini.

Roh Gentayangan

Roh gentayangan terjadi ketika kita mati tidak sadar. Mati dalam ketidaksadaran berarti kita masih terikat pada benda duniawi; kekuasaan, keluarga yang ditinggalkan. Ketika tubuh mengalami kematian, si mind dan perasaan adalah yang kita sebut sebagai roh. Inilah perangkat lunak yang berisi aplikasi buruk dan baik. Selama aplikasi ini masih melekat pada software, ia tidak akan bisa berevolusi.

Dan tujuan utama kelahiran manusia adalah untuk menghapus atau mengubah aplikasi buruk yang mengakibatkan manusia lahir kembali atau si perangkat lunak mencari hardware baru untuk memuaskan aplikasi buruk yang terpendam. Sehingga terjadi proses lahir dan mati berulang kali.

Roh gentayangan terjadi bila badan halus kita yang berisikan aplikasi ketidaksadaran saat meninggal sebagai akibat dibunuh atau kecelakaan. Rasa amarah ini membuatnya terus bergentayangan. Inilah yang kita sebut sebagai hantu.

Mari kita simak video di bawah ini:

Jiwa abadi
Jiwa ini bagaikan layar. Ketika kita akan melihat film, kita butuh layar sebagai proyeksi. Proyektor ada, film sudah diputar melalui proyektor, namun bila tidak ada layar, maka kita tidak mungkin melihat film tersebut. Itulah fungsi atau peran layar. So, sesungguhnya kita yang berwujud benda ini tidak akan bisa tampak bila tidak ada layar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun