Setelah kekalahan dramatis Timnas Indonesia 2-3 dari Skuad Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City Jeddah Kamis (9/10) dini hari WIB, berbagai komentar dan ulasan para pengamat membanjiri media.Â
Sementara itu di medsos para netizen mulai beraksi menyalahkan para pemain, menghujat pelatih bahkan sampai meminta agar Ketum PSSI Erick Thohir mundur dari jabatannya.Â
Mereka para oknum netizen itu kecewa tentu saja, tetapi tidak dengan menyalahkan pemain dan pelatih dan meminta Ketum PSSI mundur. Semua itu bukan solusi cerdas, tapi kebodohan memalukan yang telanjang diumbar di medsos.Â
Beberapa artikel dari rekan-rekan di Kompasian pada laman olahraga sudah banyak yang mengulas laga perdana skuad Garuda menghadapi Arab Saudi sebagai laga awal menjalani Kualifikasi Putaran Keempat yang berlangsung di Arab Saudi.Â
Begitu juga beberapa pundit sempat mengulas pendapatnya tentang performa skuad Garuda dalam laga tersebut di berbagai media arus utama seperti Kompas.com dan Kompas.id.Â
Sorotan pada Formasi 4 Bek Lini Belakang
Semua ulasan mereka, para pengamat, hampir seragam, dengan menitik beratkan pada kesalahan taktik Patrick Kluivert dalam menyusun starting eleven skuad Garuda.Â
Kabar terakhir yang beredar di media juga menyebutkan bahwa dalam menentukan starting eleven tersebut sempat terjadi diskusi yang seru dari para pelatih. Meskipun akhirnya keputusan akhir ada di tangan Pelatih Kepala Patrick Kluivert.Â
Seperti sudah kita ketahui hasilnya skuad Garuda kalah dramatis 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi. Walaupun unggul lebih dulu oleh gol Kevin Diks melalui titik putih penalti pada menit ke-11, tetapi tidak mampu mempertahan keunggulan tersebut.Â
Hanya 6 menit kemudian setelah Timnas Garuda unggul 1-0 sebuah blunder dari Marc Klok yang tidak sempurna membuang bola, berakibat terjadinya gol penyama kedudukan oleh Saleh Abu Al Shamat.Â
Gol kedua tuan rumah Arab Saudi lahir akibat pelanggaran Yacob Sayuri di kotak penalti, berakhir dengan gol dari titik putih oleh striker Arab Saudi, Firas Alburaikan pada menit ke-36.Â
Momen blunder dua pemain ini menjadi catatan penting bagi Patrick Kluivert. Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi jika para pemain tersebut siap secara mental dan fisik.Â
Banyak pula yang menyalahkan keputusan Patrick Kluivert menggunakan sistem 4 bek sejajar bukan 3 bek tengah yang selama ini menjadi pakem skuad Garuda saat ditangani Shin Tae yong.Â
Menurut penulis, bukan itu faktor pentingnya. Baik menggunakan 4 bek sejajar atau 3 bek tengah, tetap saja akan mudah kebobolan karena kunci utama sistem tersebut harus didukung oleh gelandang bertahan yang kuat dan mampu mengatur transisi.Â
Malam itu duet pivot terutama Marc Klok tidak mampu mengemban tugas dengan baik sementara Joey Pelupessy masih mampu mempertahankan kinerjanya dengan berupaya menutup pergerakkan para gelandang Arab Saudi.Â
Marc Klok terlalu sering kehilangan bola, akibatnya Joey Pelupessy harus bekerja ekstra keras menutup area kosong akibat bola direbut gelandang Arab Saudi. Faktor inilah yang harus menjadi perhatian tim pelatih saat Garuda menghadapi Irak.Â
Jangan Terjebak Apakah Menggunakan 3 Bek atau 4 Bek.Â
Pada laga kedua melawan Irak, Minggu (12/10/25) dini hari mulai pukul 02.30 WIB, Patrick Kluivert tidak boleh terjebak harus menggantikan sistem 4 beknya dengan kembali pada 3 bek yang sebelumnya digunakan oleh skuad Garuda.Â
Dengan 3 bek atau 4 bek sama saja. Kuncinya ada di lini tengah yang harus menggunakan gelandang bertahan dan gelandang serang yang bisa saling mengisi dalam melakukan transisi.Â
Siapa yang tepat memerankan duet tersebut. Pilihan selama ini adalah Thom Haye dan Joey Pelupessy. Bisa juga diserahkan kepada Calvin Verdonk yang bermain sebagai gelandang bertahan di depan Jay Idzes pada saat melawan Lebanon di laga uji coba September yang lalu.Â
Saat itu Patrick Kluivert menggunakan sistem 4 bek sejajar dengan duet bek tengah Jay Idzes dan Kevin Diks dan duet full backk Dean James dan Sandy Walsh.Â
Namun demikian, coach Patrick Kluivert juga bisa kembali menggunakan 3 bek tengah dari sosok trio Rizki Ridho, Jay Idzes dan Justin Hubner.Â
Mereka memiliki catatan clean sheets paling banyak selama ronde ketiga yaitu 4 kali saat lawan Australia, Arab Saudi, Bahrain dan China. Dengan 3 bek tengah ini bisa didukung oleh bek sayap kanan diperankan oleh Kevin Diks dan sektor kiri oleh Calvin Verdonk.Â
Dengan formasi ini duet gelandang penyeimbang dalam transisi adalah Joey Pelupessy dan Thom Haye. Mungkin sosok Ricky Kambuaya bisa jadi pelapis.Â
Sementara untuk barisan depan pilihan sangat banyak dan layak bisa dimainkan Patrick Kluivert. Trio ideal lini depan bisa dimainkan Ole Romeny sebagai target man dengan di apit duet winger Miliano Jonathan dan Ragnar Oratmangoen.Â
Kini saatnya Garuda mulai bangkit dengan memperbaiki segala kekurangan ketika mereka menghadapi Arab Saudi. Memang benar skuad Irak bukan lawan yang mudah tetapi faktor mentalitas kedua tim akan menjadi faktor pembeda.Â
Keungtungan Garuda adalah laga lawan Irak merupakan laga kedua yang tekanannya tidak seberat saat laga perdana lawa Arab Saudi kemarin. Justru skuad Irak menghadapi laga perdana ini mengusung beban yang berat, apalagi mereka harus membuktikan keunggulannya saat berjumpa skuad Garuda sebelumnya. Selamat berjuang Timnas Indonesia.Â
Bravo Merah Putih @hensa17. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI